[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Ade Resky Dwicahyo akhir-akhir ini menjadi perbincangan di media sosial.
Ade Resky Dwicahyo merupakan atlet bulutangkis yang lahir dan besar di Indonesia. Ia lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara, 13 Mei 1998.
Meski berasal dari Indonesia, saat ini Ade menjadi wakil Azerbaijan untuk cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Paris 2024.
Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa ia bisa mewakili Azerbaijan di pesta olahraga terbesar di dunia itu. Mari simak kisahnya!
Ade Resky Dwicahyo memulai karirnya dengan tim bulutangkis Indonesia.
Ade sempat membela Indonesia di dua turnamen beregu, yakni Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Bulutangkis pada tahun 2016 lalu.
Hanya saja, di turnamen Kejuaraan Asia Junior 2016, Tim bulutangkis Indonesia yang diperkuat Ade kalah di perempatfinal dari tim Korea Selatan sehingga tak mendapatkan medali apapun.
Begitu juga di Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis 2016, tim Indonesia gagal meraih medali setelah terhenti di babak perempatfinal dan tak berhasil melaju ke babak semifinal.
Setahun setelahnya, di tahun 2017, Ade mendapat proposal untuk membela negara Azerbaijan. Saat itu, Ade melihat peluang dalam tawaran yang ia terima. Kesempatan beralih kewarganegaraan pun tak bisa ia tolak. Ade Resky Dwicahyo akhirnya meninggalkan Indonesia demi karirnya sendiri.
“Ketika menerima proposal dari Azerbaijan, saya merasa punya peluang lebih besar untuk berkarier di level dunia dan tampil di Olimpiade,” kata Ade, dikutip Badminton Europe.
Atlet pemain bulutangkis yang berusia 26 tahun itu resmi menyandang status kewarganegaraan Azerbaijan pada 2018 silam.
Keputusan Ade untuk menerima proposal dan membela Azerbaijan terbilang tepat.
Pasalnya, Ade langsung bisa tampil di nomor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 dan kini juga tampil lagi di Olimpiade Paris 2024.
Jika ia tetap berada di Tanah Air, peluang Ade Resky Dwicahyo tampil di Olimpiade praktis sangat kecil.
Sebab, tiap negara hanya diizinkan mengirimkan dua slot ke ajang bulu tangkis Olimpiade dalam satu nomor.
Di Indonesia, dua slot itu telah diambil oleh Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang merupakan dua tunggal putra terbaik. (Anthony Ginting dan Jonatan Christie juga kembali menjadi wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024).
Selain mampu tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, Ade Resky menuai buah manis dari keputusannya berpindah kewarganegaraan ke Azerbaijan.
Gelar internasional pertamanya didapat pada 2018 di turnamen Belarus International dengan menjadi juara, yang dilanjutkan sederet gelar lainnya seperti turnamen Bahrain International, Egypt International, hingga Cameroon International.
Di Azerbaijan, Ade Resky Dwicahyo tak hanya menjadi tunggal putra andalan negaranya. Ade juga pernah bermain di sektor ganda putra.
Di sektor ganda putra, Ade bersama Azmy Qowimuramadhoni konsisten menjuarai ajang internasional dari Belarus International hingga South Africa International pada tahun 2018.
Dilansir dari laman BWF, Ade Resky telah tampil sebanyak 165 pertandingan dengan catatan 114 kemenangan dan 51 kekalahan untuk tunggal putra. Sedangkan di ganda putra, ia telah tampil sebanyak 56 kali dengan 36 kemenangan dan 20 kekalahan.
Ade Resky kini menempati rangking 57 dunia.