[PORTAL-ISLAM.ID] Pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Harun Masiku, pada 10 Juni 2024 lalu, turut disorot Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya kemarin.
Awalnya, Megawati menantang Hasto untuk berani menghadapi pemeriksaan di lembaga antirasuah.
"Saya bilang sama Hasto, 'loe berani datang nggak, To? Masa kalah sama aku, aku saja sudah sampai tiga kali (diperiksa polisi)," kata Megawati saat menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Presiden kelima RI itu pun bertanya kepada Hasto terkait siapa penyidik KPK yang memanggilnya. Hasto kemudian menjawab AKBP Rossa Purba.
Megawati menegaskan dirinya berani dan meminta Rossa menghadapinya. Megawati mengungkit jasa dirinya mendirikan KPK.
"Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok nggak diaku lho yo. Sopo. Gile. Aku bilang, orang kayak dia aja kok kayak yang pangkatnya opo. Pangkat e opo yo?" kata Megawati dijawab 'AKBP' oleh beberapa peserta acara.
"Opo iku (AKBP)?" kata Megawati memastikan pangkat Rossa dan dijawab 'Letkol' oleh peserta sebagai persamaan pangkat.
"Letkol? Baru Letkol aja belum jenderal lo. Saya panglima tertinggi lo. Yang misahin polisi (dengan TNI) ya saya lo, gile. Gimana sih," imbuh Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menantang KPK untuk memeriksa dirinya. Dia menegaskan, apabila sampai dipanggil KPK, semua ahli hukum akan bersamanya.
"Nanti pasti kalau sudah kedengaran ini beritanya, sudah bla, bla, terus pasti gimana cara manggil Bu Mega, ya, gue panggilan seluruh ahli hukum, mau ikut saya? Enak saja yang korupsi didiemin terus," tegas Megawati.
Megawati pun turut menyoroti staf Hasto, Kusnadi yang juga diperiksa KPK. Bahkan, handphone hingga ATM milik Kusnadi juga turut disita KPK.
"Kusnadi itu sopo? Pangkate opo? Jangan ketawa, berani nggak kamu nulis (wartawan)? Saya tantang kamu wartawan pasti nggak berani nulis, apalagi redaksinya," ungkap Megawati.
Sebelumnya, Tim Kuasa hukum Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto merasa keberatan atas tindakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyita handphone (HP) milik kliennya dan ajudannya yang bernama Kusnadi.
Menurut Ronny, tindakan Penyidik KPK tersebut menyalahi aturan. Terlebih, Kusnadi tidak ada kaitannya dalam pemanggilan Hasto sebagai saksi.
"Hari ini kami menyampaikan keberatan atas tindakan kejahatan hukum yang dilakukan oleh penyidik KPK," kata Kuasa Hukum Hasto, Ronny Talapessy dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6).