Bahlil Pastikan Izin Tambang Batu Bara untuk PBNU Segera Terbit
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan segera menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) batu bara kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Menurutnya, saat ini proses penerbitan IUP tersebut sudah hampir rampung dan segera diterbitkan.
Hal ini menyusul langkah pemerintah dalam memberikan izin kepada organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk mengelola lahan tambang melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara, pasal 83A ayat (1).
“Tidak lama lagi saya akan teken IUP untuk kasih PBNU karena prosesnya sudah hampir selesai, itu janji saya kepada kalian semua,” kata Bahlil saat mengisi kuliah umum di Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama, yang juga disiarkan di YouTube Kementerian Investasi.
PBNU, lanjut Bahlil, akan mendapatkan jatah untuk mengelola tambang komoditas batu bara, sebagai salah satu komoditas yang cadangannya melimpah di Tanah Air.
Hal ini menurutnya sudah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo dan atas pertimbangan beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju.
“Saya kemarin atas arahan dan pertimbangan dari beberapa menteri bahkan telah disetujui oleh Bapak Presiden Jokowi kita akan memberikan konsesi batubara yang cadangannya cukup besar kepada PBNU untuk dikelola dalam rangka mengoptimalkan organisasi,” jelas Bahlil.
Bahlil mengaku memiliki kedekatan dengan organisasi yang kini dipimpin oleh Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya tersebut, lantaran ibunya merupakan seorang kader NU.
“Saya merasa saya lahir dari kandungan seorang ibu yang kader NU,” kata Bahlil.
(Sumber: Kumparan)
*Komen Netizen:
Cara mudah merusak ormas keagamaan...
— begandul (@MaluAkuMalu04) June 2, 2024
Anjing akan menurut pada siapa yg memberi tulang..
ribuan Banser siap ngegali batu bara pake pacul buatan cina, gaesss NU!!!
— Bang Emen (@gilang_Muhaimin) June 2, 2024
Stelah sukses revolusi mental dari pengabdian menjadi pragmatis, keuntungan di lembaga2 pendidikan dg proyek2 swakelola, kali ini lembaga2 keagamaan.
— #IndonesiaHebat (@sindoe) June 2, 2024
Tdk lg fokus pengabdian mendidik MORAL tp siapa mendapat apa.
Tidak heran di negara yg katanya relijiyes etika tdk lg penting