[PORTAL-ISLAM.ID] TEL AVIV - Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengembalikan tahanan Israel yang ditahan di Gaza adalah dengan mengakhiri perang.
Menurut Channel 12 Israel kemarin, seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa diskusi mengenai kesepakatan pertukaran dengan kelompok perlawanan Palestina telah menemui jalan buntu. Pejabat tersebut mengklaim bahwa Israel tidak punya pilihan selain melanjutkan tekanan militer untuk membebaskan para tahanan.
Namun, Barak tidak setuju. Dia juga menggambarkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebagai “orang gagal” yang menyebabkan kehancuran strategis bagi Israel dan menyerukan agar dia dicopot dari kekuasaan dengan segala cara.
Komentar Barak muncul ketika keluarga tahanan Israel yang ditahan di Gaza terus memberikan tekanan pada pemerintah sayap kanan untuk membuat kesepakatan yang menjamin pembebasan tawanan. Pada hari Sabtu (22/6), ribuan orang berdemonstrasi di seluruh Israel menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.
BREAKING: Massive protests right now in Tel Aviv, israel. Israeli protesters are calling for Netanyahu's immediate ousting, a ceasefire-hostage deal, and new elections. pic.twitter.com/xYTh1GYwem
— Sulaiman Ahmed (@ShaykhSulaiman) June 22, 2024
Surat kabar Yedioth Ahronoth menyebutkan, demonstrasi di Tel Aviv merupakan yang terbesar sejak Oktober lalu. Ia menambahkan bahwa ribuan orang juga menyerukan pemilihan dini untuk menggulingkan pemerintahan Netanyahu.
Keluarga para tahanan Israel mengatakan pada konferensi pers bahwa kesepakatan pertukaran tahanan tidak dapat dicapai tanpa menggulingkan kabinet Netanyahu.
“Anak-anak [kami] sekarat di penangkaran, karena Netanyahu tidak menginginkan kesepakatan pertukaran karena dia menyadari bahwa kembalinya mereka berarti kepergiannya dari pemerintah,” lapor Hebrew Channel 13.
(Sumber: MEMO)