[PORTAL-ISLAM.ID] Jumat 17 Maret 2023 Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan (arrest warrants) Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal itu terkait tuduhan kejahatan perang di Ukraina dan mendeportasi anak-anak Ukraina secara tidak sah.
Keputusan itu menjadi bahan tertawaan dan cuma jadi meme di WAG di Rusia dan sejumlah negara. Karena pertanyaannya, siapa yang dapat mengeksekusi surat perintah penangkapan Boss Kremlin itu?
Sejak tanggal keluarnya Surat Perintah Penangkapan itu, Putin sudah jalan kemana-mana, dan tidak ada yang berani menyetopnya. Bahkan Putin berkunjung ke negara-negara yang selama ini menjadi sapi perah AS, yaitu Arab Saudi dan UEA pada tahun 2023. Ini bulan Mei 2024 Putin malah mau keliling Afrika rencananya.
Berbeda kasusnya dengan reaksi Isreal atas rencana ICC mau mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staff Rav Aluf Herzi Halevi.
Rencana itu telah membuat Tel Aviv ketar-ketir, setidaknya reaksi itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar salah.
ICC, yang berbasis di Den Haag, Belanda, sejak tahun 2021 telah menyelidiki kemungkinan adanya kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel dan pejuang Palestina sejak perang Israel-Hamas tahun 2014. Investigasi tersebut telah diperluas hingga serangan 7 Oktober 2023 di Gaza.
Pemerintah Israel memperingatkan pemerintahan Joe Biden bahwa jika ICC mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap para pemimpin Israel, maka mereka akan menganggap Otoritas Palestina (pemerintahan Palestina yang berkantor di Tepi Barat yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas) bertanggungjawab dan akan mengambil tindakan retaliasi terhadap Otoritas Palestina yang dapat menyebabkan kolapsnya pemerintahan Otoritas Palestina.
Salah satu tindakan yang mungkin dilakukan adalah membekukan transfer pendapatan pajak yang dikumpulkan Israel untuk Otoritas Palestina. Tanpa dana ini, Otoritas Palestina akan bangkrut. Pendapatan pajak yang dikumpulkan Israel untuk Otoritas Palestina berdasarkan perjanjian antara para pihak merupakan sumber pendapatan utama bagi Otoritas Palestina, yang sudah berada dalam krisis keuangan.
Artinya? Artinya cuma Gaza yang masih merdeka, itupun tidak sepenuhnya, karena mereka masih menggunakan mata uang Shekel untuk transaksi sehari-hari. Itu kenapa Presiden Palestina Mahmoud Abbas diam saja melihat 33 ribu rakyat Palestina di Gaza dibunuh oleh Israel. Karena mereka semua hidup dari “sumbangan” Israel.
Pertanyaannya, apakah Hakim-hakim ICC itu berani mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan terhadap 3 tukang jagal di atas?
Atau di antara Hakim itu ternyata adalah Paman dari salah satu tukang jagal….?
Biarlah waktu yang menjawab.
(By Saief Alemdar)
*Ket. Gbr = Netanyahu ditangkap versi AI