Kebohongan propaganda "Nanti perusahaan tutup, kalau gaji buruh naik"

Kebohongan Tentang Gaji Minimal (UMR)

(Oleh: TERE LIYE)

1. Jika gaji naik, nanti harga-harga ikut naik?

Iya. Itu betul, tidak bohong. Tapi sorry, harga2 tetap naik bahkan saat gaji tidak naik. Harga2 di dunia ini adalah fungsi demand dan supply. Gaji2 tidak naik, TAPI saat di luar sana terjadi sesuatu, perang misalnya, minyak langka, harga minyak meroket, barang2 ikut naik. Gaji kamu? Tetap. Apes.

2. Nanti perusahaan tutup, kalau gaji buruh naik

Ini menyesatkan sekali. Perusahaan itu tutup simpel: karena secara bisnis tidak menguntungkan lagi. Gaji buruh hanyalah salah-satu faktor. Bahkan saat sebuah negara mengunci gaji tidak boleh naik selama 10 tahun, tetap banyak perusahaan nutup pabriknya. Kok bisa? Ya ampun, kamu tuh betulan tidak paham bisnis. Pabrik itu tutup simpel gara2 dia memang tidak bisa bersaing. Tidak inovatif. Tidak pinter. Cuma jualan barang ngandelin harga murah, kualitas rendah, produk usang. Perusahaan2 top di dunia hari ini JUSTERU adalah tempat pegawai2 dengan gaji TERTINGGI di dunia, yg naik tiap tahun. Tutup tidak perusahaannya? Nggaaak.

3. Nanti daya saing negara turun

Inilah kacaunya kita sejak dulu. Di buku-buku SD, SMP, 20-30 tahun lalu, masih ditulis loh, salah-satu keunggulan ekonomi Indonesia adalah: gaji buruh murah. Ya ampuuun. Bangga gitu? Negara maju itu keunggulannya adalah: pekerja yg produktif, terlatih, terampil, dan jelas gajinya harus tinggi.

Berpuluh tahun Indonesia itu dicekoki dengan logika ini. Kamu buruh, gajinya nggak usah tinggi-tinggi. Kamu guru SD, gajinya nggak usah tinggi-tinggi. Kamu pegawai, ASN, gajinya nggak usah tinggi-tinggi. Apa tujuannya? Agar kalian semua bisa dikendalikan. Enak sekali memang mengendalikan rakyat yang dikasih bansos, amplop, isinya secuil, sudah jejeritan senang. Sementara elit-elit di atas sana, pemilik-pemilik perusahaan besar, mereka semakin kaya raya. Gaji mereka setara 1000 bulan gaji buruh.

Sebagai penutup, izinkan saya memberitahu sebuah cerita.

Masih ingat jika 2020-2022 dunia kena covid? Nah, saat covid melanda, perekonomian dunia langsung terjun bebas. Toko2 tutup, pabrik2 tutup, semua tutup. Karyawan banyak dirumahkan. Gaji2 dipotong. Hidup susah.

Tapi tidak dengan Tuan A (sebut saja demikian namanya). Tuan A ini, pengusaha, dengan karyawan 40 orang. Saat covid, hancur lebur bisnisnya. Penjualan nol. Tapi apakah Tuan A berhenti menggaji 40 karyawannya?

Inilah yang mengharukan. Tuan A bilang ke-40 karyawannya, di hari saat dia memutuskan menutup pabriknya, "Bapak, Ibu, semua tetap digaji, seperti biasa. Jika harus ada yang menguras tabungan di masa susah ini, maka sayalah yang harus dikuras tabungannya, bukan Bapak, Ibu."

Tuan A ini memang spesial, sejak dulu dia memberikan gaji lebih tinggi dibanding UMP utk karyawannya, Sejak dulu dia ngasih fasilitas, bantuan ke karyawannya. Dan saat covid datang, Tuan A dengan santai, terus menggaji karyawannya.

Bangkrut Tuan A? Tidaaaak! Pabriknya relokasi ke planet Mars? Tidaaak. Covid selesai, pabrik itu kembali buka, lari lebih kencang. Dan kerennya cerita ini, ada banyak Tuan A di luar sana. Buanyaak. Pengusaha2 yg tangguh dengan prinsip terbaiknya.

Bohong sekali jika pengusaha2 itu akan jatuh miskin seketika hanya gara2 menggaji buruhnya lebih tinggi. Bullshit! Kalian benar2 tertipu, dibohongi oleh elit2. Yang adalah politisi sekaligus pemilik perusahaan. Tentu dong, mereka maunya gaji buruh tetap murah. Dan kasihan deh kamu, padahal kamu buruh juga, eh kamu malah mendukung logika ini. Nggak usah demo. Nggak usah minta gaji naik. Kamu kemakan kebohongan elit.

Pada akhirnya,

Silahkan saja kalian mau berpendapat apapun. Silahkan. Tapi jika kalian mau Indonesia ini jadi negara maju. Maka mulailah pastikan, di Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, dan kota2 lainnya, tidak ada lagi gaji buruh di bawah Rp 5 juta. Gaji karyawan cuma 2 juta per bulan kok kamu merasa selevel anggota G-20 lainnya. Halu! UMP itu hanya omong kosong. Silahkan periksa, pada kenyataannya, banyak sekali perusahaan yg ngasih gaji jauh di bawah UMP.

Kita mulai dgn angka 5 juta. Disiplin. Tegakkan dengan serius. 2024-2029, terus naikkan UMP, agar minimal 8-10 juta. Juga naikkan gaji2 lain. Agar kita ini betulan bareng2 menikmati kue perekonomian loh. Bukan cuma elit2 saja yg menikmatinya.

*Tere Liye


Baca juga :