Sebuah negara Islam dimana semua aparatnya diberkahi keikhlasan yang another level..
Pernah tidak dibayar gaji berbulan-bulan padahal tugas mereka taruhannya nyawa, yaitu mencegah serangan para teroris ISIS yang merajalela sejak Amerika minggat.
Bahkan saat menyikat sarang takfiri, mereka saling berebut masuk duluan, karena mati dalam tugas hadiahnya adalah kesyahidan dan senyuman abadi.
Taliban dan orang-orang Afghanistan adalah penyambut tamu yang luar biasa.
Dua minggu pertama di Afghanistan, Tim kami tak keluar uang sepeserpun untuk makan dan penginapan. Dijamu, diantar, dilindungi seperti keluarga sendiri.
Kalau tahun 2001 lalu Bush tidak kesetanan dengan menyerang Afghanistan tanpa mikir, melainkan datang baik-baik bertamu minta masalah isu "teroris" (Al Qaeda) diselesaikan dengan syari'at Islam serta diselidiki dengan adil, maka tak akan terjadi perang sia-sia ala Amerika.
Semua yang terbukti terlibat terorisme akan dihukum sendiri oleh Taliban. Seperti saat ini Taliban memberantas ISIS.
Tapi karena gengsi, 20 ribu pasukan NATO, kontraktor dan Blackwater akhirnya tewas di Afghanistan, belum lagi yang bunuh diri atau mati akibat stres pasca perang.
Hari ini rakyat Afghanistan hidup tenang, bahkan tanpa dendam. Justru mereka bangga telah menambah daftar plakat negara superpower yang dipermalukan.
1. Syi'ah Shafawi abad 18
2. Inggris abad 19
3. Uni Soviet abad 20
4. AS dan NATO abad 21
(Pega Aji Sitama)