[PORTAL-ISLAM.ID] Salah satu alasan penjajah Zionis Israel menyerbu Rumah Sakit terbesar Gaza Al-Shifa, adalah mencari beberapa orang:
1. Keluarga pejuang agar membocorkan di mana anak-anak mereka
2. Keluarga dan para penggali terowongan, untuk membocorkan peta
3. Memaksa mereka membelot dan memihak musuh.
Tapi, menakjubkannya, tidak satupun mereka membocorkan itu. Kalaupun bocor, entah bagaimana informasi itu tak terlalu berguna bagi musuh.
Maka, musuh mengeksekusi mereka. Ratusan yang syahid.
Ini jelas eksekusi kejam yang tak bisa dimaafkan. Mirip sekali dengan kisah Ashabul Ukhdud dalam surat Al-Buruj, yang dieksekusi rajanya karena menolak beriman pada sang Raja dan malah beriman kepada Allah.
Uniknya, Allah mengabadikan mereka dengan kalimat: "itulah kemenangan yang agung!"
Syaikh Ali Ash-Shallabi, dalam kitab Fikih Tamkin, menjelaskan salah satu alasannya:
Bahwa bertahannya keimanan seseorang meskipun nyawa taruhannya, adalah kemenangan itu sendiri!
Hamas, dalam sebuah rilisnya, mengatakan bahwa salah satu kekuatan perjuangan mereka bukan berasal dari senjata atau kekuatan fisik.
Tapi ketahanan rakyat Gaza sendiri menahan gempuran musuh!
Ini semua didapati dari pendidikan (tarbiyah) antar generasi yang mewariskan jihad sebagai budaya. Maka di tengah mereka, ada idiom yang terkenal:
"Wa innahu lajihad, nasyrun aw isytisyhad."
(Dan inilah Jihad, untuk Kemenangan, atau Kesyahidan!)