Abu Janda si Agen Zionis langsung menyambar vidio pernyataan Gus Iqdam yang bilang Palestina aman.
"ustadz waras ini baru pulang ke Indonesia," tulis Abu Janda membagikan vidio Gus Iqdam.
"Nah kan. Langsung disantap oleh pro-jiyonis asli (Abu Janda) hehehe. Sudah ada yang ngelingke (mengingatkan) beliau (gus Iqdam) belum?" tulis mas Iqbal mengomentari postingan Abu Janda.
--------------
Misleading yang Memalukan
Ada yang mengatakan:
"Isu ne neng media niku Palestina iki piye ora aman, ora piye piye, aman, wong kulo mulih yo utuh kok. Utuh ora keilang opo-opo. Nang mriko aman, nyaman."
"(isunya di media itu Palestina ini tidak aman. Padahal aman. Orang saya kembali ya utuh kok, tidak kehilangan apa-apa. Di sana aman, nyaman)."
Sungguh ungkapan bermanis muka tersebut cenderung bersayap, bahkan bisa dianggap misleading atau penyesatan informasi yang sangat memalukan. Padahal disana tengah terjadi genosida.
Sebagaimana dikatakan Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Al-Thayyib:
ما يحدث في غزة لا أسميه حربًا بل جريمة إبادة جماعية لا مثيل لها من قبل
"Apa yang terjadi di Gaza (Gaza adalah bagian Palestina), saya tidak menyebutnya sebagai perang, melainkan kejahatan genosida yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Tokoh agama harusnya menjelaskan bahwa:
1. Israel secara de facto menjajah tanah umat Islam di Palestina di segala penjurunya. Mulai dari Gaza hingga Tepi Barat (lokasi Masjid Al Aqsa).
2. Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa) di bawah kontrol penuh tentara Israel. Jadi keamanan di sana bukan di tangan umat Islam. Opini bahwa wilayah Al Aqsa aman adalah pembodohan. Bagaimana tidak, sementara wilayah tersebut dalam pendudukan penjajah!
3. Gaza sudah 5 bulan hancur oleh agresi Israel. Bangunan rata dengan tanah, puluhan ribu nyawa dibantai termasuk anak-anak dan perempuan, puluhan ribu luka-luka, ribuan ditahan, dan jutaan lainnya lari dalam pengungsian serta dalam kondisi kelaparan.
4. Bantuan yang masuk sangat terbatas (karena dilarang oleh Israel, kalau nekad bantuan dibom) sehingga bantuan yang masuk tidak bisa menyelamatkan mereka dari kelaparan. Sementara fasilitas medis hancur tak bersisa.
5. Para penguasa negeri Arab dan negeri muslim lainnya tidak berbuat apa-apa untuk membebaskan Palestina dan mengusir penjajah. Padahal mereka memiliki kekuatan militer.
6. Lembaga-lembaga internasional seperti PBB, OKI, Liga Arab, dll tidak berdaya melawan kekuatan penjajah yang didukung oleh AS dan sekutunya.
7. Ide-ide manis penjajah seperti HAM, two state solution, dll. hanya menjadi sampah tak berguna. Semua diveto oleh negara-negara adidaya -penjajah.
8. Persatuan umat Islam merupakan perkara yang wajib, penting dan mendesak. Bersatu dalam satu komando membebaskan Palestina dan mengusir penjajah.
Minimal delapan perkara itulah yang harusnya disampaikan para mubaligh atau tokoh agama.
Jika tidak bisa berdiri sebagai pembela, maka janganlah tampil sebagai pengkhianat!
(Oleh: Yuana Ryan Tresna)
