Sedih.... Mantan Kiper Timnas Kurnia Meiga Kini Jualan Emping

[PORTAL-ISLAM.ID] Kurnia Meiga masih berjuang mencari uang. Mantan kiper Timnas Indonesia itu kini berjualan kerupuk emping.

Kurnia Meiga Hermansyah pensiun dini dari sepak bola Indonesia pada 2017 karena menderita penyakit aneh Papilledema, kehilangan penglihatan mata secara tiba-tiba, penglihatan tinggal lima persen.

Kurnia Meiga menjajakan dagangannya di akun TikTok-nya, @kurniameiga_1. Mantan kiper Arema FC itu memamerkan kerupuk emping miliknya.

"Pegang kerupuk emping, gurih dan renyah. Kalian siap order dan cek harga, karena ini PO loh," kata Kurnia Meiga.

Dilansir detikSport, harga emping Kurnia Meiga dijual seharga Rp 55 ribu. Penjualan bersistem pre order (PO), alias pesan dulu dan dikirim belakangan.

Berjualan emping masih menjadi ikhtiar Kurnia Meiga memperbaiki kehidupannya. 

Sebelumnya, mantan kiper Timnas dengan 20 caps itu sempat menjual barang-barang peninggalannya seperti sarung tangan dan sepatu demi biaya berobat anaknya.

Kurnia Meiga sendiri punya masalah penglihatan sejak 2017. Kondisi yang dialaminya membuat banyak pihak tersentuh.

Youtuber Winda Basudarah sempat membuat charity untuk Kurnia Meiga. Sementara PSSI membuat Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia untuk membantu mantan penggawa Timnas Indonesia yang kesulitan, seperti Kurnia Meiga.

Sakit Sejak 2017

Kurnia Meiga Hermansyah akhirnya buka suara soal penyakit yang membuatnya pensiun dini dari sepak bola Indonesia pada 2017.

Saat itu Meiga masih membela Arema FC di Liga 1 2017. Pada pertengahan musim Meiga dikabarkan mengalami sakit tanpa penjelasan yang terang-benderang. Kabar burung pun tersiar dia sakit atau diguna-guna.

Sejak saat itu pula Meiga tak muncul di media. Meiga selalu menolak untuk tampil di publik karena sakitnya tersebut. Hanya tersiar kabar Meiga mengalami sakit Papilledema.

Papilledema adalah pembengkakan pada saraf optik mata yang bisa mengakibatkan kehilangan penglihatan secara tiba-tiba. Adalah mata kanan mantan kiper Timnas Indonesia itu yang diserang Papilledema.

"Untuk penyakit dari 2017 hingga saat ini, kondisi saya memang masih, kurang lebih, lima persen di penglihatan. Untuk fisik alhamdulillah masih jaga kondisi," kata Meiga di Danareksa, Rabu (5/7/2023), dilansir CNNIndonesia.

Istri Kurnia Meiga, Azhiera Adzka Fathir, menambahkan sang suami telah menjalani semua jenis pengobatan sejak 2017. Sayangnya semua upaya tersebut hingga kini belum membuahkan hasil.

"Pengobatannya kita sudah lalui semua. Medis, alternatif, dan non medis juga sudah. Karena kebetulan dari awal sakit fisiknya sehat banget dan kemarin hasil dokter juga," kata Azhiera.

"MRI, CT Scan semuanya normal. Urine juga udah, USG sudah semua, tidak ada kendala. Jadi hanya kendala di penglihatan saja," ucap model yang dinikahi Meiga pada 12 Mei 2013 ini.

Dengan adanya bantuan dari PSSI yang diinisiasi Erick Thohir, Meiga berharap kondisinya bisa pulih seperti sedia kala. Jika itu terjadi, Meiga bertekad kembali ke sepak bola.

"Untuk saat ini sambil didampingi Pak Erick untuk kesehatan, saya juga mungkin ada alternatif. Kita tak tahu mukjizat Allah. Kalau Allah kasih kesembuhan untuk bisa melihat lagi, saya akan aktif kembali," kata Meiga.

Karir dan prestasi di Sepakbola

Pria kelahiran Jakarta, 07 Mei 1990 ini menjadi salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia. Memiliki postur tubuh yang ideal, refleks menangkap bola yang cepat dan pandai membaca situasi mengantarkan dirinya menjadi penjaga gawang inti Timnas Indonesia.

Teknik kemampuan Kurnia Meiga betul-betul polesan sekolah sepakbola. Ia memulai bermain dari Diklat Sepakbola di Ragunan, Jakarta dan Sekolah Sebpakbola PS Urakan, Jakarta Timur.

Dari sana, Kurnia mulai memperkuat klub sepakbola Persijap Jepara U-18 dan U-23 sebagai kiper. Penampilan gemilangnya, Kurnia diminta bergabung dengan klub profesional Arema Indonesia. Ia di sini bergabung dengan kakaknya Achmad Kurniawan yang juga sebagai kiper Arema Indonesia.
 
Karier Kurnia Meiga tampaknya lebih cemerlang dibanding kakaknya. Pada tahun 2007, Kurnia terpilih sebagai penjaga gawang Timnas Indonesia U-19. Tahun berikutnya, ia terpilih kembali untuk Timnas Indonesia U-21 dan Timnas Indonesia U-23 yang saat itu dibawah pelatih Rahmad Darmawan.

Jam terbang yang cukup membuat Kurnia Meiga menjadi kiper utama Arema Indonesia setelah Markus Horison henkang ke Persib Bandung, pada tahun 2009. Di Timnas Indonesia, Kurnia kuga kembali merebut posisi kiper utama dari tangan Markus Horison.

Karier Kurnia semakin cemerlang di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010. Meskipun sebagai kiper, ia menjadi pemain terbaik dengan berhasil menyingkirkan striker Christian Gonzales, Ricardo Salampessy, dan Aldo Bareto.

Pada tahun berikutnya, di Liga Super Indonesia, Meiga mengantarkan Arema juara 2  pada 2010/2011, juara 2 di Piala Indonesia 2010, juara 2 Liga Super Indonesia 2013, dan Juara 1 Inter Island Cup 2014

Pada ajang AFF 2016, kejuaraan tingkat Asia Tenggara, Kurnia Meiga kembali dipanggil oleh pelatih Alfreid Riedl untuk menjadi kiper utama Timnas. 

KELUARGA
Istri      : Azhiera Adzka Fathir
Anak    : Kurnia Meiziah Talita

KARIER
PS Urakan, Jakarta Timur
Sekolah Diklat Ragunan, Jakarta
Persijap Jepara U-18, 2006
Persijap Jepara U-23, 2007
Timnas Indonesia U-19, 2007
Timnas Indonesia U-21, 2008
Timnas Indonesia U-23, 2009
Timnas Senior, 2010-sampai sekarang
Arema Indonesia, 2008-2012
Arema Cronus, 2012-sampai sekarang

PENGHARGAAN

PRESTASI TIM
Juara 1, Liga Super Indonesia, 2009/2010
Juara 1, Inter Island Cup, 2014
Juara 2, Liga Super Indonesia, 2013

PRESTASI INDIVIDU
Pemain Terbaik, Liga Super Indonesia, 2009/2010

[VIDIO]
Baca juga :