Israel jalankan taktik "devide et impera" di antara warga Gaza untuk memusuhi Hamas, sekongkol dengan Presiden Mahmoud Abbas

Saluran 14 Israel memberitakan:

Direktur Intelijen Palestina Majid Faraj mulai berupaya membangun angkatan bersenjata di Jalur Gaza selatan.

“Pasukan yang dikerahkan Faraj terdiri dari keluarga-keluarga yang tidak mendukung Hamas untuk mendistribusikan bantuan dari selatan ke utara.”

--------------

Sekadar informasi:

- Israel bersama Presiden Mahmoud Abbas, menunjuk Kepala Intelijen Palestina, Majd Faraj mengepalai otoritas penyaluran bantuan di Gaza.

- Israel menyadari bahwa Faraj mewakili kelompok yang tidak suka Hamas, dan cenderung tidak mau perang di Gaza. Strategi yang dipakai Israel adalah, menggunakan anak buah Faraj sebagai penjaga bantuan logistik.

- Di Gaza, ada segelintir keluarga yang tidak suka dengan Hamas. Mereka inilah yang selama ini tampil mengkritik Hamas dan sebagainya.

- Tadi malam, langkah Presiden Abbas bahkan dikecam oleh partainya sendiri, yaitu Fatah dan PFLP, yang sudah memutuskan perlawanan total pada Israel dalam Thuufanul Aqsha, tetapi Abbas, memutuskan bersikap bekerjasama dengan Israel. 

- Inilah penyebab kenapa Abbas selama ini "hilang".

- Selasa kemarin, hasil rapat antara Mahmud Abbas dan Israel menetapkan, Majd Faraj, Direktur Intelijen Palestina, sebagai Calon Gubernur Gaza dengan tugas pertama, memastikan sampainya bantuan dari Rafah ke Gaza utara.

- Disepakati, bahwa yang mengawalnya adalah pasukan intelijen Palestina sendiri dan himpunan warga sipil Gaza yang selama ini terorganisir dan tidak menginginkan perang. 

- Ini semua, atas strategi Israel. Fatah sendiri, sebagai partai penguasa Tepi Barat, mengecam keras, bersama partai koalisinya, yaitu PFLP. 

- Belum ada tanggapan dari Hamas.

---------------------

Baru saja Juru Bicara IDF merilis bantuan untuk Gaza yang dikawal oleh centengnya:

- Sesuai dengan arahan petinggi politik, enam truk bantuan memasuki Jalur Gaza utara tadi malam (Selasa) melalui "Crossing 96" sebagai bagian dari uji coba untuk mencegah Hamas mengambil alih bantuan tersebut.

- Truk-truk tersebut menjalani pemeriksaan keamanan yang ketat oleh pejabat keamanan Israel di penyeberangan Kerem Shalom dan berisi bantuan dari Organisasi Pangan Dunia "WFP".

- Hasil uji coba tersebut akan disampaikan kepada partai politik.

- Terlampir adalah dokumentasi mengenai masalah ini:
-------------

Apa yang terjadi sebenarnya?

Israel, hanya sedang bermain media. Ada tiga peristiwa besar yang diberitakan di media Israel:

1. Dimulainya pembangunan pelabuhan di Gaza utara oleh Amerika dan Israel untuk datangnya bantuan dari Pelabuhan Siprus. 

2. Selesainya pembangunan jalan besar yang memotong Gaza, menjadi Gaza utara dan selatan, agar akses terputus. 

3. Masuknya bantuan dari penyeberangan Karm Abu Shalom yang sepenuhnya dijaga oleh Israel dan dimasukkan ke kamp-kamp pengungsian. 

Apa sebenarnya yang diinginkan Israel?

Israel ingin agar Hamas dan pasukan aliansinya tampak kalah. Menutup-nutupi fakta bahwa di Hammad, Khan Younis, pasukan mereka dibantai habis. 

Sementara itu, Israel mengerti bahwa Hamas tidak akan menargetkan bantuan logistik dan sejenisnya, karena menghindari citra perampas bantuan atau beringas. 

Maka, Israel berusaha mematut-matut diri di media agar tampak menang.

Akan tetapi, semuanya kembali pada, apa yang akan dilakukan Hamas?

Apa hal besar yang dapat menghancurkan citra baik Israel ini di mata dunia?

Situasi lapangan jelas mengatakan Israel kalah dan mereka hanya berani melakukan serangan udara.

Kita yang di Indonesia, menunggu rilis Hamas apa yang akan ditampilkan pekan ini, untuk melepas jubah kesombongan Israel itu.

(Ustadz Amar Ar-Risalah)
Baca juga :