Meski ditentang oleh sekutu-sekutunya, bahkan Presidn AS Joe Biden mengata-ngatainya sebagai “Si Bajingan Bodoh”, Netanyahu tetap kukuh untuk melanjutkan serangan darat dari Khan Younis ke wilayah terakhir Palestina, yaitu Rafah di perbatasan dengan Mesir.
Serangan ke Rafah sudah pasti berarti pembantaian besar-besaran. Jutaan warga Palestina yang berasal dari Gaza Utara dan Gaza Tengah awalnya disuruh pindah oleh tentara Israel mengungsi ke Rafah, sekarang setelah mereka di Rafah, pasukan Israel membombardir mereka.
Hari Senin (12/02/2024) Netanyahu sudah memulai serangan ke Rafah. Tentu saja dengan cara eksekusi massal biadab bombardir dari udara ke wilayah yang padat dipenuhi wanita dan anak-anak. Nanti pasukan darat akan masuk. Menyerang pasien dan fasilitas rumah sakit. Meledakan rumah tinggal yang tersisa. Demikian sampai orang-orang Palestina tidak punya harapan hidup sama sekali.
Kemarin ada kejadian yang sangat memilukan. Gadis kecil ditemukan tergantung tubuhnya di dinding rumah yang dibombardir Zionis, dalam keadaan tak bernyawa dan kaki dari lutut ke bawah hancur. Entah bagaimana posisi jasadnya bisa seperti itu. Bisa jadi ledakan rumahnya sangat kuat hingga tubuhnya terlempar dan tersangkut di dinding demikian ๐ญ
๐
๐จThe Last video of the martyrs of the Husouna family massacre.
— Nour Naim| ููุฑ ูุนูู (@NourNaim88) February 12, 2024
They fled from Gaza to Rafah in search of safety, escaping the shelling.
The Israeli army killed them inside their tent along with all their family members last night.#Gaza_Genocide pic.twitter.com/Il6TJDeGku