Nisan Umat Islam Zaman Majapahit

[PORTAL-ISLAM.ID] Ini adalah nisan di cungkup yang diyakini sebagai makam Syaikh jumadil Kubro.

Faktanya nisan ini sama sekali tidak menyebut nama seseorang, ataupun menyebut Jumadil Kubro.

Bahan batu andesit, tulisan timbul ini adalah nisan lokal yang diyakini sezaman majapahit.

قل الله سبحا نه وتعالى١
كل نفس ذائقة الموت ٢
كل من عليها فا ن٣
كل شيئ ها لك إلاوجهه٤
كل شيئ سيمو ت هو حي لا يموت٥

Terjemahan:

1. Allah Swt. berfirman

2. Tiap-tiap yang bernyawa pasti mengalami (merasakan) kematian.

3. Segala yang ada di bumi akan binasa,

4. Segala sesuatu di bumi dan di langit akan rusak, kecuali Tuhanmu (Kekal),

5. Setiap manusia akan mati, Dialah yang Maha Hidup yang tidak mati.

Berdasarkan inskripsi tersebut, tidak terdapat nama ataupun tanggal dari orang yang dimakamkan.

Inskripsi baris kedua adalah penggalan dari Surat Al-Imran ayat 185, baris ketiga merupakan penggalan Surat Ar-Rahman ayat 26, dan baris keem-pat merupakan penggalan Surat Al-Qashash ayat 88. Sementara itu, khat yang digunakan pada inskripsi ini adalah khat naskhi.

Terlepas mana yang benar, tidak mengurangi rasa hormat, bagi yang menyakini, sesui kapasitas Wawasan masing-masing berdasarkan Taqlid maupun Arkeologis.

Fakta bahwa nisan ini adalah Tipologi nisa kuno lokal, terbuat dari batu andesit huruf timbul. Diyakini sezaman era Majapahit.

Kearifan Lokal Epigrafi ...1281 Masehi (Damais, 1995):

Dengan demikian, sebelum Kerajaan Majapahit berdiri, pada masa itu sudah terdapat pemukiman Islam atau orang-orang muslim yang tinggal di wilayah tersebut.

Demikian juga di pantai utara Jawa Timur, tepatnya di Leran Gresik ditemukan beberapa makam muslim. Di antara sekian banyak nisan dalam kompleks makam tersebut, terdapat nisan seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1082 Masehi (Guillot dkk., 2008).

Selain itu, berita Cina dengan jelas menjelaskan bahwa penduduk Kota Majapahit terdiri atas 3 golongan, yaitu Islam, Cina, dan Pribumi, seperti yang tertulis di bawah ini.

In this country there are three kinds of people: first, the Mahomedans (Islam) who have come from the west and have established themshelves here; their dress and food is clean and proper. Second, the Chinese, be-ing all people from Canton, Chang-chou and Chuan-chou who have run away and setteled here. What they eat and use also very fine and many of them have adopted the Mahomedan religions and observe its precepts. The third kind are the native, who are very ugly and uncouth (Groeneveldt, 1960).

Terjemahan: Di negeri ini (Majapahit/Jawa) terdapat tiga macam penduduk. Pertama, para pengikut Muhammad yaitu orang-orang Islam yang datang dari Barat dan menetap di sini. Mereka berpakaian bersih dan layak, begitu pula dengan makanannya. Kedua, orang-orang Cina yang berasal dari Kanton, Chang-Chou, dan Ch’uan-Chou. Mereka adalah pelarian dan menetap di sini. Sebagian besar orang Cina tersebut beragama Islam yang sangat memperhatikan ajaran--ajarannya. Ketiga, penduduk asli yang masih sangat sederhana (Groeneveldt, 1960). Buku ini tidak diperjualbelikan.


Baca juga :