[PORTAL-ISLAM.ID] Para Ekonom ternama memberikan dukungan penuh kepada mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan untuk menggantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia.
Berdasarkan survei yang digelar oleh Bloomberg, para ekonom justru memberikan nilai tertinggi kepada Anies Baswedan, yang berstatus sebagai "kuda hitam", dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Anies Baswedan, sosok yang paling vokal dalam mengkritik Presiden Joko Widodo, mendapat nilai tertinggi, yakni 33. Nilai tersebut didapat dari 17 ekonom dan analis pasar ketika ditanya siapa yang menurut mereka paling tepat untuk memimpin Indonesia," tulis Bloomberg dikutip, Kamis (18/1/2024). Survei Bloomberg dilakukan pada awal Januari 2024.
Sementara itu, Menteri Pertahanan sekaligus Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan nilai 29. Adapun, mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menduduki posisi terbawah dengan nilai 28.
Bloomberg menulis bahwa Indonesia kurang dari sebulan lagi akan mengadakan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024. Ketika lebih dari 204 juta pemilih yang memenuhi syarat akan memilih seorang pemimpin yang akan mengawasi perekonomian yang bernilai lebih dari US$1 triliun.
Jutaan mata tertuju pada proses Pemilihan Presiden di Indonesia pada awal tahun ini. Jika tidak ada satu pun dari tiga kandidat yang mendapatkan setidaknya setengah dari suara, maka akan ada putaran kedua di bulan Juni 2024.
Perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari 5%, menurut survei. Selama dua periode kepemimpinan, Jokowi telah gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi 7% yang dia sampaikan sejak awal terpilih sebagai Presiden Indonesia pada 2014.
Media ekonomi bisnis berbasis di Amerika Serikat (AS), Bloomberg, menggelar survei terhadap para ekonom dan analis senior di Indonesia terkait kandidat yang mereka unggulkan di Pilpres 2024. #pemilupedia #bisnisupdate #update #bisnis #storyshot https://t.co/odZkEcuKs8 pic.twitter.com/M53z9BsFmW
— kumparan (@kumparan) January 18, 2024