Oleh: Najih Ibn Abdil Hameed
Jangan sampaikan hukum halal haram kepada orang-orang yang tidak peduli halal haram. Bukan menerimanya sebagai informasi penting, mereka justru akan mencela pemberi informasi atau mencela agama bahkan mencela tuhan: "ini haram itu haram kabeh kabeh kabeh kok haram", "neraka biarin urusan saya sendiri", "agama kok ribet amat", "ustadz radikal tidak toleran tidak moderat", "sok suci" dan kalimat lain yang sebagiannya bisa menyebabkan riddah (batal islamnya/murtad).
Kita sama sama tahu ketika baru terbit fatwa haram dari MUI, LBM NU, orang orang seperti mereka respon komentarnya sepedas apa.
Dakwah kepada mereka fokuskan pada akidah bahwa Rasulullah ﷺ adalah utusan Tuhan. Bagaimana agar mereka percaya adanya utusan Tuhan. Jika dakwah akidah berhasil masuk, pasti mereka akan mencari informasi sendiri mana halal mana haram, untuk dipatuhi.
(fb)
