Anies Memang Beda

Anies Memang Beda

By Wendra Setiawan

Keterbatasan dana memacu tim AMIN dan pendukungnya untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat materi kampanye.

Dari proses kreativitas ini lahir program Desak-Anies, Slepet-Imin, kemunculan AniesBubble, dan Videotron hasil penggalangan dana dari pendukung AMIN.

Semua otentik, dan sangat sulit ditiru oleh Paslon lain.

Saat Paslon lain sibuk lempar-lempar kaos dan bagi-bagi sembako untuk mengais suara, Anies mengajak semua orang, mulai dari rakyat jelata, mahasiswa, profesional, hingga pengusaha, untuk bersama-sama menguji visi dan misinya.

Saat Paslon lain banyak menyewa buzzer bayaran untuk memenangkan pertarungan di media sosial, Live TikTok Anies yang gratis-tis justru berhasil memenangkan hati belasan juta anak muda.

Saat salah satu Paslon menghambur-hamburkan uang untuk mendapatkan dukungan, pendukung Anies justru patungan membiayai iklan Anies lewat videotron-videotron yang sewanya relatif mahal.

Perubahan yang dicanangkan Anies tidak hanya omong kosong. Anies sudah membuktikannya sejak dini: sejak masa kampanye.

Jika keterbatasan anggaran kampanye tidak menghalangi Anies untuk berkampanye, keterbatasan APBN seharusnya juga tidak akan menghalangi pemimpin yang kreatif untuk membangun Indonesia. 

Anies memang beda.

(*)
Baca juga :