Pembayaran Belum Lunas, Sirkuit Mandalika Terancam Diduduki Pemilik Lahan Jelang MotoGP

[PORTAL-ISLAM.ID] NTB - 140 pemilik lahan di area Sirkuit Mandalika mengaku sudah bosan sering dibohongi dengan janji-janji tanah mereka akan dibayar. Namun hingga saat ini tidak pernah ada pembayaran pada lahan milik mereka yang dijadikan sirkuit.

Sebelumnya, pemilik lahan telah beraudiensi dengan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi untuk pembayaran lahan mereka. Namun Gita berjanji pemilik lahan akan dibayar setelah event selesai.

Para pemilik lahan tidak percaya dengan janji-janji pelunasan pembayaran. Pasalnya, sejak jauh hari mereka selalu dijanjikan akan dibayarkan saat event selesai, baik saat event MotoGP 2022 hingga beberapa kali WSBK, namun belum kunjung dibayar.

Gema Lazuardi pemilik lahan seluas 60 are di venue utama Sirkuit Mandalika tetap menginginkan pembayaran lahan sebelum digelar MotoGP 2023.

"Saya tidak mau lagi di-PHP untuk pembayaran lahan ini. Sebelum MotoGP lahan-lahan itu harus dilunasi," katanya, Jumat, 6 Oktober 2023.

Senada dengannya, pemilih lahan lainnya Lalu Muhammad Sukri juga tidak mau ada pembayaran setelah event MotoGP 2023. Dia mengkhawatirkan mereka akan dibohongi lagi. 

"Para pemilik lahan sudah krisis kepercayaan lantaran sering dijanjikan tanpa ada penyelesaian," ujarnya.

Sukri telah memasang plang bertulis "LAHAN BELUM DIBAYAR" di lahannya yang berada di kawasan Sirkuit Mandalika.

Begitu juga dengan pemilik lahan lainnya telah mulai menancapkan papan pemberitahuan bahwa tanah mereka belum dibayar.

Ada juga warga yang menulis pemberitahuan bahwa lahan milik mereka belum dibebaskan ITDC, sehingga meminta untuk tidak ada yang boleh menyentuhnya.

Ketua Aliansi Masyarakat Pemilik Lahan KEK Mandalika, M. Samsul Qomar membenarkan seluruh masyarakat pemilik lahan yang belum dibayar kini sudah krisis kepercayaan dan bosan dengan janji-janji muluk pemerintah melalui PT ITDC selaku BUMN pengelola dan pengembang pariwisata di KEK Mandalika.
Dia membenarkan pemilik lahan telah bertemu Pj Gubernur NTB, namun tidak ada kesepakatan berarti yang dihasilkan. 

"Namun tak satu pun warga yang setuju dengan janji pembayaran setelah ajang MotoGP. Kan dari dulu juga gitu, dibayar usai MotoGP, usai WSBK dan begitu seterusnya sampai saat ini," katanya.

Dia mengatakan tidak bertanggung jawab jika para pemilik lahan menduduki dan menguasai Sirkuit Mandalika sebelum MotoGP pada 13-15 Oktober 2023 mendatang.

"Seluruh pemilik lahan ini sudah muak dijanji, mereka hanya butuh lahan yang sudah dijadikan sirkuit agar segera dilunasi," ujarnya.

Baca juga :