Taliban Dukung Twitter-Elon Musk Ketimbang Threads-Mark Zuckerberg, Ini Alasannya...

[PORTAL-ISLAM.ID]  Seorang pemimpin senior Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) pada hari Senin (10/7/2023) memuji Twitter yang dimiliki miliarder teknologi Elon Musk. Dia berasalan bahwa Twitter memiliki keunggulan daripada media sosial lainya, salah satunya adalah kebebasan berbicara.

Dilansir Vice (11/7/2023), Anas Haqqani, tokoh negosiasi Taliban, menyebut keungulan lainnya dari Twitter adalah sifat publik dan keredibilitas. Hal tersebut jauh mengungguli Threads-nya Mark Zuckerberg yang belum lama ini diluncurkan.

"Twitter memiliki dua keunggulan penting dibandingkan platform media sosial lainnya. Poin istimewa pertama adalah kebebasan berbicara. Keistimewaan kedua adalah sifat publik & kredibilitas Twitter," tulis Haqqani dalam akun Twitternya (10/7/2023)

“Twitter tidak memiliki kebijakan intoleran seperti Meta. Platform lain tidak dapat menggantikannya,” lanjut Haqqani.

Di platform Threads (Meta) keberadaan IIA telah dilarang, dengan pengecualian terbatas, dan setiap anggota IIA yang ketahuan bergabung didalamnya akan dikeluarkan termasuk dari WhatsApp.

Anggota Taliban mulai bergabung dengan Twitter dengan sungguh-sungguh pada tahun 2020 untuk menjangkau audiens internasional berbahasa Inggris.

“Taliban ingin melawan propaganda mereka dan itulah mengapa kami fokus pada Twitter,” kata Haqqani. “Media sosial adalah alat yang ampuh untuk mengubah persepsi publik.”

Sudah beberapa tokoh dan pejabat IIA yang diberi tanda centang biru. Setelah Musk mengambil alih Twitter, dia menyediakan tanda centang biru untuk dibeli, menghilangkan verifikasi, dan menghapusnya dari akun siapa pun yang tidak membayar, terlepas dari apakah sebelumnya telah diverifikasi atau tidak.

Haqqani sendiri merupakan anak pendiri jaringan Haqqani, Jalaluddin Haqqani, yang dikenal sebagai pendukung Taliban yang paling mematikan, menurut National Counterterrorism Center.

Dia dibebaskan dari penjara Afghanistan setelah lima tahun di balik jeruji sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Taliban. Dia kemudian membuat akun Twitter resminya sekitar delapan bulan kemudian. 

👇👇
Baca juga :