"๐๐๐น๐ฎ๐บ๐ฝ๐ต๐ผ๐ฏ๐ถ๐ฎ" & ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฑ๐๐ธ๐๐ป๐ด @ganjarpranowo
Oleh: @papabowo2024
Isu ini adalah isu sepanjang jaman yang sudah tidak lagi laku di negara maju tetapi masih efektif digunakan dalam situasi apapun di negara berkembang dengan mayoritas penduduk muslim.
Khususnya di Indonesia isu ini selalu digunakan menjelang pilpres.
Ada 2 alasan kenapa saya membahas ini sebagai saat ini :
1. Karena pendukung @ganjarpranowo melakukan propaganda dalam kontestasi politik menggunakan isu tersebut berikut modifikasi turunannya.
2. Karena saya memahami permainan isu tersebut berikut jaringannya baik dalam & luar negeri.
Kali ini saya akan share informasi agar netizen cerdas dalam mengaktifkan "๐ฎ๐น๐ฎ๐ฟ๐บ" dalam kepala masing-masing supaya dapat mendeteksi dini mana ๐๐ฝ๐ฎ๐๐ฎ ๐ฎ๐๐ถ๐ป๐ด ๐๐ป๐๐๐ธ ๐บ๐ฒ๐ฟ๐๐๐ฎ๐ธ ๐ธ๐ฒ๐ฟ๐๐ธ๐๐ป๐ฎ๐ป ๐๐บ๐ฎ๐ ๐ฏ๐ฒ๐ฟ๐ฎ๐ด๐ฎ๐บ๐ฎ ๐ฑ๐ถ ๐ถ๐ป๐ฑ๐ผ๐ป๐ฒ๐๐ถ๐ฎ ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ ๐ฝ๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ๐๐๐ฎ๐ป ๐ฑ๐ฎ๐ป ๐ธ๐ฒ๐๐ฎ๐๐๐ฎ๐ป.
Sedikiit saya "share" penelitian saya 13 tahun yang lalu tentang bagaimana interkoneksi "islamphobia" dijalankan di seluruh dunia, khususnya indonesia.
Penelitian saya ilmiah dgn jurnal tertutup, dibimbing serta diawasi oleh profesor dan doktor dibidangnya "interkoneksi & integrasi penyebaran jaringan islamphobia".
Di negara swedia, terdapat sebuah lembaga bernama "national defence college", disitulah diluncurkan program bernama "๐ฉ๐ข๐ฅ๐ง๐๐ซ" (๐ฉ๐ถ๐ฒ๐ป๐ป๐ฎ ๐ข๐ฏ๐๐ฒ๐ฟ๐๐ฎ๐๐ผ๐ฟ๐ ๐ผ๐ณ ๐๐ฝ๐ฝ๐น๐ถ๐ฒ๐ฑ ๐ฅ๐ฒ๐๐ฒ๐ฎ๐ฟ๐ฐ๐ต ๐ผ๐ป ๐ง๐ฒ๐ฟ๐ฟ๐ผ๐ฟ๐ถ๐๐บ ๐ฎ๐ป ๐๐
๐๐ฟ๐ฒ๐บ๐ถ๐๐บ)
Program tersebut telah masuk ke indonesia sudah cukup lama, melalui NGO dunia bernama "Libforall" yg bermarkas di amerika serikat serta didanai oleh para konglomerat dunia yg memiliki kepentingan di berbagai bidang bisnis melalui politik.
Ada 2 orang yg sudah lama saya kenal sering kali keluar masuk indonesia "terutama menjelang pemilu" sebagai konsultan, dgn aktifitas mengisi seminar dan termasuk juga ikut andil dalam membentuk "Tim Cyber di Indonesia".
Untuk saya pribadi mereka lawan tanding yg cukup seimbang secara akademis dan juga sebagai kawan diskusi di beberapa kesempatan.
Kedua orang tersebut adalah :
1. Dr. Ali Fisher, Ahli Network Analysis, Big Data & Digital Content.
2. Dr. Nico Prucha, Ahli Social Media Analysis, Specialist Textual & Audio-Visual Content.
Saya hafal bagaimana pola permainan mereka di belakang layar, karena beberapa kali berhadapan dgn Tim Cyber bentukan mereka dan juga sekitar 12 tahun kami saling mengamati satu sama lain.
Kembali lagi dalam kontestasi pilpres di indonesia, semenjak tahun 2014, 2019, dan menuju 2024 isu "islamphobia" pasti akan dimunculkan kembali sebagai salah satu variable isu.
Lihat saja pendukung @ganjarpranowo yg sudah jauh hari apapun diskusinya akan selalu berujung pada seputaran "islamphobia".
Di Indonesia gerakan ini diluncurkan melalui kelompok "SIPILIS AKUT" (Sekulerisme, Pluralisme, Liberalisme, Syiah, Aliran Komunis Pengecut), begitu saya menyebutnya.
Coba kalian perhatikan, tak kunjung henti mereka selalu angkat isu HTI/FPI, yg notabene sudah tidak ada lagi, lalu secara bersamaan akan berteriak "intoleransi".
Untuk saya sesungguhnya mereka hanya bagian terkecil dari sebuah propaganda yg besar.
Yah, hanya remahan dipinggir kaleng kerupuk.
Jadi ketika akun-akun pendukung @ganjarpranowo berdiskusi apapun lalu berujung dgn "islamphobia"+intoleransi+NKRI & Pancasila harga mati, maka sesungguhnya mereka tidak sadar diperalat oleh sistem propaganda terstruktur.
Mereka digunakan oleh pihak asing melalui jaringan lokal agar Persatuan & Kesatuan sulit tercapai.
Omong Kosong kalau teriak NKRI & Pancasila harga mati tetapi masih saja "islamphobia"
Skeptis di dalam kepala mereka dimanfaatkan sekelompok jaringan utk kepentingan tertentu.
Untuk urusan seperti itu bukan saya/mayoritas pendukung @prabowo sebagai pangsa pasarnya.
Silahkan cari orang-orang yang mudah dibodohi dan diperalat dengan propaganda kalian.
level saya 2 orang konsultan tersebut dan berikut Tim Cyber nya, bukan kalian disini.
๐๐
"๐๐๐น๐ฎ๐บ๐ฝ๐ต๐ผ๐ฏ๐ถ๐ฎ" & ๐ฃ๐ฒ๐ป๐ฑ๐๐ธ๐๐ป๐ด @ganjarpranowo
โ PAPABOWO (@papabowo2024) July 10, 2023
Isu ini adalah isu sepanjang jaman yang sudah tidak lagi laku di negara maju tetapi masih efektif digunakan dalam situasi apapun di negara berkembang dengan mayoritas penduduk muslim.
Khususnya di Indonesia isu iniโฆ pic.twitter.com/sBc8Sg7p4z