REZEKI DAN KETAKWAAN

REZEKI DAN KETAKWAAN

โœ๐Ÿป Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata,

ูˆุงู„ุชู‚ูŠ ู„ุง ูŠูุญุฑู… ู…ุง ูŠูŽุญุชุงุฌ ุฅู„ูŠู‡ ู…ู† ุงู„ุฑุฒู‚ุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ูŠูุญู…ู‰ ู…ู† ูุถูˆู„ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุฑุญู…ุฉ ุจู‡ ูˆุฅุญุณุงู†ุง ุฅู„ูŠู‡ุ› ูุฅู† ุชูˆุณูŠุน ุงู„ุฑุฒู‚ ู‚ุฏ ูŠูƒูˆู† ู…ุถุฑุฉ ุนู„ู‰ ุตุงุญุจู‡ุŒ ูˆุชู‚ุฏูŠุฑู‡ ูŠูƒูˆู† ุฑุญู…ุฉ ู„ุตุงุญุจู‡

Orang yang bertakwa tidak akan dihalangi mendapat rezeki yang dibutuhkan. Namun, dia akan dijaga dari nikmat dunia yang berlebih sebagai bentuk rahmat dan kebaikan Alloh kepadanya. Sebab, rezeki yang berlebih terkadang membahayakan pemiliknya. Sebaliknya, rezeki yang dibatasi terkadang menjadi rahmat bagi pemiliknya.

[Majmu' Fatawa, 16/53]


Baca juga :