REZEKI DAN KETAKWAAN
โ๐ป Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata,
ูุงูุชูู ูุง ููุญุฑู
ู
ุง ููุญุชุงุฌ ุฅููู ู
ู ุงูุฑุฒูุ ูุฅูู
ุง ููุญู
ู ู
ู ูุถูู ุงูุฏููุง ุฑุญู
ุฉ ุจู ูุฅุญุณุงูุง ุฅูููุ ูุฅู ุชูุณูุน ุงูุฑุฒู ูุฏ ูููู ู
ุถุฑุฉ ุนูู ุตุงุญุจูุ ูุชูุฏูุฑู ูููู ุฑุญู
ุฉ ูุตุงุญุจู
Orang yang bertakwa tidak akan dihalangi mendapat rezeki yang dibutuhkan. Namun, dia akan dijaga dari nikmat dunia yang berlebih sebagai bentuk rahmat dan kebaikan Alloh kepadanya. Sebab, rezeki yang berlebih terkadang membahayakan pemiliknya. Sebaliknya, rezeki yang dibatasi terkadang menjadi rahmat bagi pemiliknya.
[Majmu' Fatawa, 16/53]