DAPAT UMROH GRATIS GARA-GARA MENEBAK UMUR

DAPAT UMROH GRATIS GARA-GARA MENEBAK UMUR

Oleh: Ipung Atria
(Presiden ISSI - Ikatan Suami Satu Istri)

Kurang lebih satu tahun yang lalu, saya duduk di sebuah majelis kajian di sebuah Masjid di Kota Malang. Duduk di bagian pojok Masjid. Menyimak kajian secara seksama.

Lantas, seseorang dari ujung, tiba-tiba bergerak menghampiri saya. Menguluk salam, dan mengulurkan tangan, mengajak salaman.

"Saya sering melihat anda di YouTube. Alhamdulillah, baru sekarang kita bisa bertemu langsung," demikian katanya.

Lantas, ia memperkenalkan dirinya. Menceritakan tentang profesinya sebagai pengusaha. Dan berkisah tentang keluarganya, dan lain sebagainya.

Saya mengangguk-angguk, bukti perhatian kepada lawan bicara. Di lain sisi, saya harus meminimalisir berbicara, mengingat kajian di Masjid masih terus berlangsung. Penghormatan kepada kajian Masjid.

Tiba-tiba, beliau menyeletuk ...

"Bisakah Mas Ipung menebak, berapa umur saya?" Demikian ia bertanya.

Dan saya menjawab:
"Yaa ... Kurang lebih sepantaran dengan abi mertua saya. Sekitar enam puluh tahunan kah, Pak?"

Wajahnya tiba-tiba menjadi murung. Kisut. Seperti bunga dekorasi pengantin, sudah dua malam menginap tapi tak disiram air. Menjadi layu.

"Saya tadi awalnya mau memberikan hadiah umroh kepada Mas Ipung. Namun, berhubung Mas Ipung menebak umur saya dengan angka lebih tua, maka saya urungkan hadiah umroh tersebut," katanya lirih.

"Memangnya, umur bapak berapa?" Tanya saya.

"Memangnya wajah saya terlihat tua ya?? Umur saya itu aslinya lima puluh empat," demikian statement-nya kecewa.

=====

Saya pulang dengan badan terhuyung-huyung. Berjalan gontai, macam singa kalah bertarung, luka di mana-mana. Mimpi apa saya semalam. Tidak jadi dapat hadiah umroh gratis 😀

Gara-gara hanya salah menebak umur dengan angka yang lebih tua dari umur orang tersebut. 

Dampaknya: kontra produktif.

Saya berpikir, telah berbuat kesalahan fatal!! Ini adalah ilmu baru. Saya telah mendapatkan pengalaman yang berharga mahal. Jauh lebih mahal daripada biaya kuliah S2 dan S3.

Sejak peristiwa itu, saya sekarang telah menjadi pribadi yang jauh lebih dewasa.

Mulai sekarang, saya akan selalu menebak usia seseorang dengan taksiran usia yang lebih muda. Jauh lebih muda!!

Ke mana-mana saya kerap menebak usia seseorang, agar orang menjadi bahagia. Sekalipun tidak bertanya.

Berharap, seseorang yang rambutnya sudah beruban, tanpa ia bertanya, demi membahagiakannya, akan saya sampaikan:

"Anda ini orangnya luar biasa. Enerjik. Dan berwibawa. Anda nampak seperti masih berumur dua puluh enam tahun."

"Serius??!!!"

"Yah, tiga rius, bapak!!!"

Wajahnya berbinar-binar. Seperti pemain sepak bola usai menerjang bola secara tidak sengaja, dan menembus gawang, goooaaall!!!

Bisa saja, beliau akhirnya membicarakan ucapan sakti seperti ini:

"Selamat, anda telah membahagiakan hati saya. Anda berhak mendapatkan hadiah umroh gratis dari saya. Makkah Madinah. Hotel bintang lima. Zam Zam Tower!!"😁

____
*Foto: Pensyahadatan seorang anak muda dari Katolik masuk Islam. Kami syahadatkan di Masjid Kampus Universitas Diponegoro Semarang.

(fb penulis dengan emo tambahan 😁)

Baca juga :