Prabowo Menjemput Takdir Kemenangan

Catatan Naniek S Deyang:

Sungguh panjang dan berliku langkah perjuangan yang dilalui PS, mustahil jika hanya untuk kepentingan sesaat. Pasti ada idealisme yang besar di dalamnya. Itu jika kita mau berpikir. Namun sejujurnya, kita ingin agar orang2 baik bersatu, entah bagaimana dan dalam bentuk apa. Jangan mudah dibenturkan. Pekerjaan besar membangun kembali negeri ini tak mungkin dilakukan sendirian. Hormat untuk Mbak Naniek yang tak kenal lelah memberikan pencerahan...

Di tengah teriknya matahari di Jawa Timur sehingga melahirkan cuaca yg puanas dan gerah, saya mewek membaca komen Mas Joko Handipaningrat di wall saya.

Saya tahu dream yang sesungguhnya di hati Jenderal Prabowo Subianto. Itu yang membuat saya setia. Saya pernah "dilamar" dua partai oleh pemiliknya langsung, bahkan sampai datang menemui saya. Saya tidak mau, karena saya punya keyakinan bahwa hanya beliau yang memiliki KETULUSAN, KEIKHLASAN dan CINTA YG LUAR BIASA atas NEGERI INI.

Saya marah besar saat ada yg Inbox pada saya dan bertanya, apakah saya HUTANG BUDI pada Prabowo sehingga saya masih setia dukung Prabowo.

Mengapa saya marah? Karena saya tau Pak Prabowo tidak pernah minjamin BUDI pada siapapun, dia selalu ikhlas berbuat baik kepada siapapun tanpa pamrih atau tanpa berharap balasan! 

Sebaliknya saya gak perlu merasa hutang budi, karena sang pemilik kebaikan tak pernah menunutut saya mendukungnya. Beliau melihat seorang sahabat adalah sebagai pelita dalam hidupnya, dan apapun akan dilakukan selagi bisa. Apakah saya perlu merasa hutang budi terhadap orang yang demikian?

Saya sekarang bicara dengan banyak orang, dan yang saya katakan selalu, "beliau orang baik, apakah kita menghukum orang baik, utk kesalahan yg dibangun oleh para buzzers dan media?" 

Allah memang belum menakdirkan beliau menjadi Presiden, meski kebaikkan beliau tebar setiap detak jantungnya, namun pasti Allah miliki rencana yg akan indah pada saatnya. 

Kurang apa lagi beliau dibully, dihina, dicaci, dll, apakah beliau jatuh atau marah? Tidak, itulah ilmu kehidupan yang saya ikuti, dan lihatlah rejekinya seolah bak oase yang tidak pernah kering, meski sepeser pun dia tidak pernah korupsi uang negara, sepanjang hidupnya. Silahkan diutarakan atau diangkat bila menemukan beliau memakan duit negara dari kekayaan yang dimilikinya. 

Sekedar mengingatkan, rekor membayar kontan alias cash sebesar 2 Triliun pada Bank Pemerintah puluhan tahun lalu belum terpecahkan ya....,  yang ada sekarang justru pada ngempalng utang ke bank pemerintah dan korupsi gila-gilaan. 

-Naniek S Deyang-

Baca juga :