[PORTAL-ISLAM.ID] Pengasuh pondok pesantren Al Bahjah Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif (Buya Yahya) dinilai membodohi Umat Rasulullah atas pernyatannya yang menolak tes DNA untuk menentukan nasab (keturunan) seseorang.
“Buya Yahya jangan ngacau membodohi Umat Rasullullah dengan menolak adanya tes DNA untuk menentukan nasab seseorang,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Fatihah, Bantul Yogyakarta Gus Fuad Plered di channel YouTube-nya, Selasa (30/5/2023).
Gus Fuad mengatakan, para ulama harusnya membela orang-orang miskin bukan kalangan elite maupun kelompok yang mengaku keturunan Nabi Muhammad.
“Yang perlu dibela Umat Rasulullah di kalangan bawah. Sahabat Rasulullah fakir miskin. Bukan pembesar. Yang dibela fakir ilmu, fakir harta dan lain-lain,” ungkap Gus Fuad.
Gus Fuad mengatakan, ada sebagian orang yang mengaku keturunan Rasulullah justru mengajari umatnya dengan ajaran radikal.
“Umat Rasulullah sedang diajari kurang ajar, diajari radikal. Kalau mau diingatkan, kalau tidak terserah. Sejarah akan mencatat dan akhirnya akan membuktikan,” paparnya.
“Ini bukan barisan Wali Songo dan Ba’lawi. Ini membela prinsip Rasulullah. Ulama bertanggungjawab ke umat bukan ke elite,” tegas Gus Fuad.
Ia menilai penolakan Buya Yahya adanya tes DNA untuk orang-orang yang mengklaim keturunan Rasulullah karena kedekatannya dengan Habib Rizieq Syihab (HRS).
Pernyataan Gus Fuad ini mendapat tanggapan dari Habib Noval Assegaf.
"Tolong jika ketemu Fuad Plered diikat dan dikirim ke RSJ. Sakit jiwanya sudah membahayakan orang lain," kata Habib Noval Assegaf di akun twitternya, Selasa (30/5/2023).
Tolong jika ketemu Fuad Plered diikat dan dikirim ke RSJ. Sakit jiwanya sudah membahayakan orang lain. pic.twitter.com/Ael5IzAj11
— Noval Assegaf (@NovalAssegaf) May 30, 2023
Kenapa sekarang banyak sekali yang bergelar GUS yang nggak jelas pikiran nya
— Zainuddin (@sangkurian44) May 31, 2023
Ane bingung orang kaya gini kok bisa jadi gus ya
— Moch ali (@ali261075) May 30, 2023