CERITA DI BALIK LAYAR PERTEMUAN LUHUT-SURYA PALOH

Body
[PORTAL-ISLAM.ID] Di akun facebooknya hari ini (7/5/2023), salah seorang petinggi Partai NasDem Peter F. Gontha menuliskan pertemuan Luhut dengan Surya Paloh.

Berikut tulisan Peter F. Gontha: 

Saya SATU-SATU nya orang yang berada didalam pertemuan antara Bapak Luhut Binsar Panjaitan LBP (Menko Maritim orang kepercayaannya Presiden Jokowi) dan Bapak Surya Paloh (SP) Ketua umum Partai Nasdem. 

Jadi hanya saya yang tau apa isi pembicraan antara mereka berdua hari Jumat 5 Mei 2023 yll. Demikian juga dalam 3 pertemuan sebelumnya, di London, di Wisma Nusantara dan di DPP Partai Nasdem. Tapi saya heran begitu banyak orang membuat asumsi mengenai isi pembicraan tersebut sehingga saya menjadi bingung. 

Ada yang menyimpulkan SP tegas terhadap Presiden Jokowi, ada yang mengatakan Ada kesepakatan baru dst dst. Karangan yang beraneka Ragam. Semua Podcaster dan TV Berita membuat asumsi masing yang sebetulnya hanya mericuhkan suasana.

Saya juga sudah mendengar penjelasan dari Presiden Jokowi di media social (youtube) mengenai tidak diundangnya Nasdem pada pertemuannya dengan partai Politk, karena dianggap diluar koalisi PENCAPRESAN, dan strategi itu harus dirahasiakan kepada NASDEM. Sayangnya di Indonesia tidak ada Rahasia, semua diketahui semua orang dalam sekejap saja. Maka semua menjadi terang mengapa Nasdem Tidak diundang.

Sangat sah dan sangat berhak Presiden Mengundang partai POLITIK ke istana (Jadi saya kurang setuju dengan Denny Indrayana) untuk membicarakan koalisi Bersama menghadapi Pilpres dan untuk menentukan siapa calon Capres dan Cawapres yang akan diusung. Itu sangat sah. 

Bahwa Nasdem telah membentuk Koalisi Baru (Bukan Koalisi dalam Pemerintahan 2019-2024) pun sah-sah saja. Karena pada waktu pembentukan Koalisi pemerintahan Kabinet INDONESIA MAJU 2, ada kesepakatan bahwa Partai anggota Koalisi, termasuk NASDEM akan mendukung sepenuhnya program Kerja Presiden Jokowi sampai berakhirnya Pemerintahan ini. Namun Tidak ada  kesepakatan pembentukan koalisi untuk pencalonan CAPRES / CAWAPRES pemilu 2024. Koalisi ini dua koalisi yang sangat berbeda.

Sebelumnya saya memposting mengatakan bahwa sebetulnya Nasdem diundang juga tapi oleh karena Pak Surya Di Luar Negeri maka NASDEM tidak diundang, Itu yang saya dengar langsung dari pak LBP, tapi ternyata Pak Jokowi menyatakan lain, jadi saya langsung meghapus postingan tersebut. 

Inti kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan antara Pak LBP dan Pak SP hanya satu: bahwa pada prinsipnya semua orang boleh memiliki pandangan masing masing tapi semua itu harus dijabarkan secara baik, sistimatis, terbuka, tanpa memberikan kesan atau pesan adanya permusuhan. SP menyampaikan Bahwa Presiden Jokowi telah banyak melakukan untuk bangsa Indonesia, bukan hanya pembangunan dan kesejahteraan tapi dengan sukses telah membawa tingkat respek dunia Internsional kepada Indonesia dari midi joker menjadi sangat terpandang. 

SP mengatakan buat apa Presiden Jokowi membuat kesan seperti memusuhi NASDEM, apa untungnya, kan kita semua sudah dewasa dan semua mempunyai pandangan yang sama mengenai INDONESIA yang MAJU. SP menyayangkan sikap tersebut, tapi SP juga mengerti akan Kegalauan Presiden Jokowi karena saya salah satu orang yang mengetahui Proses pencalonan Anies Baswedan (AB) sebagai Capres yang diusung Nasdem. 

Nasdem tidak akan merubah dukungannya kepada AB, dan biarlah rakyat Indonesia yang memutuskan siapa yang akan menggantikan Presiden Jokowi. Gandjar, Prabowo, Anies. Janganlah kita sekali sekali menunjukan ketakutan kita kepada pilihan Rakyat dań / atau pendapatnya.

Terkesan bahwa SP menyampaikan maaf kepada Pak Jokowi melalui LBP, apabila pak Jokowi merasa diKhianati hal mana sama sekali bukan merupakan maksudnya. Sekali lagi saya satu-satunya Orang yang mengetahui Proses AB-KPK-SP-JOKOWI. Dan satu waktu pasti akan saya beberkan. 

Ini adalah cerita saya tanpa maksud apa-apa untuk meluruskan sesuatu yang dibelok-belokan, dan saya bertanggung jawab penuh atas apa yang saya kemukakan diatas. Masih banyak hal lain yang dibicarakan tapi inti pembicaraan adalah yang saya sampaikan diatas. 

(Peter Gontha)

Baca juga :