[PORTAL-ISLAM.ID] Pemain Jerman Danny Blum mengatakan:
"Islam memberi saya kekuatan dan harapan, dan doa menenangkan jiwa saya.
Baru-baru ini saya mengunjungi masjid dan merasakan jantung saya berdebar kencang, dan saya ingin tahu lebih banyak tentang agama ini.
Saya mengagumi Islam dan menjadi yakin bahwa jalan ini adalah yang terbaik untuk saya, dan saya berpegang teguh pada itu.
Islam telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Jalan ke depan jelas bagi saya sekarang, dan saya tahu apa yang harus saya lakukan atau tinggalkan, karena sekarang saya merasa hidup saya memiliki tujuan. Ini positif bagi saya dan saya ingin menaatinya."
Demikian kutipan pernyataan Danny Blum saat wawancara dengan surat kabar Jerman "Bild".
Danny Blum (lahir 7 Januari 1991).
Danny Blum adalah pesepakbola Jerman yang bermain di klub divisi 2 Bundesliga, FC Nürnberg.
Pesepakbola berusia 32 tahun itu memeluk agama Islam pada 2015 saat usianya 24 tahun.
Ia menggambarkan Islam sebagai agama dengan harapan dan kekuatan.
Kehampaan Hidup
Kisah masuk Islamnya Danny Blum bermula dari cedera yang dialaminya setelah bergabung dengan klubnya. Danny Blum terpaksa cuti selama enam bulan. Ia terpikirkan bagaimana nasibnya setelah tidak menjadi pemain sepakbola.
Ia merasakan kehampaan dalam hidupnya. Danny Blum mulai berpikir tentang kehidupannya di masa depan.
"Hidup mewah. Jam weker berbunyi setiap akhir pekan. Tidak ada tanggung jawab. Dan apa yang sebenarnya terjadi setelah pensiun?" Danny Blum menjelaskan kekhawatirannya.
Dalam masa-masa itu, ia berkunjung ke masjid saat ia merasakan kehampaan dalam hidupnya.
Usai berkunjung ke masjid ia merasakan ketenangan dan memiliki tujuan hidup.
"Islam memberi saya kekuatan dan harapan, dan doa menenangkan jiwa saya.
Baru-baru ini saya mengunjungi masjid dan merasakan jantung saya berdebar kencang, dan saya ingin tahu lebih banyak tentang agama ini.
Saya mengagumi Islam dan menjadi yakin bahwa jalan ini adalah yang terbaik untuk saya, dan saya berpegang teguh pada itu.
Islam telah mengubah hidup saya menjadi lebih baik. Jalan ke depan jelas bagi saya sekarang, dan saya tahu apa yang harus saya lakukan atau tinggalkan, karena sekarang saya merasa hidup saya memiliki tujuan. Ini positif bagi saya dan saya ingin menaatinya."
Danny Blum mengatakan bahwa dirinya merupakan sosok yang mudah marah. Dia kerap kehilangan arah dalam menentukan tujuan hidup.
“Emosi saya masih labil, jadi saya mudah marah. Saya juga banyak kehilangan diri dan hilang arah. Tapi, Allah selalu menuntun saya,” jelasnya.
Setelah berkunjung ke masjid, Danny Blum memutuskan menjadi mualaf. Ia mulai belajar solat lima waktu dan mengonsumsi makanan halal.
Namun, Danny Blum takut memberi tahu kedua orangtuanya bahwa ia menjadi mualaf. Pasalnya, kedua orangtua Danny Blum beragama Kristen yang taat.
"Mereka adalah orang Kristen yang taat. Tetapi, mereka segera menyuruh saya datang ke sini (ke rumah orangtuanya) jika saya yakin itu (Islam) benar,” ujar Danny Blum.
Sifat pemarah Danny Blum perlahan berubah setelah memeluk agama Islam. Ia merasa ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya.
Itulah kisah mengharukan Danny Blum, pesepakbola Jerman yang mualaf usai berkunjung ke masjid menjadi motivasi hidup.