Kian Panas... KIB bubar, Trio PDIP-PPP-PBB Jalin Koalisi 2024

Politik itu selalu dinamis. Kadang perlu persatuan untuk pembangunan. Kadang juga diwarnai dengan bulan dan bintang 😀

Kian Hangat, Trio PDIP, PPP dan PBB Koalisi di 2024?

Sinyal terbentuknya koalisi tiga partai yakni PDIP, PPP, dan PBB menguat jelang Pilpres 2024. Pertemuan elite tiga partai yang sudah berlangsung dan rencana persamuhan lanjutan menguatkan isu terbentuknya koalisi PDIP, PPP, dan PBB.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy atau biasa disapa Rommy sempat melontarkan spekulasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bubar. PPP adalah bagian dari KIB bersama-sama dengan Golkar dan PAN.

Rommy membicarakan potensi KIB bubar usai menjadi narasumber Bimtek Anggota DPRD PPP se-Jatim di Surabaya. Rommy menyoroti permasalahan capres-cawapres KIB yang belum juga diputuskan.

"Jadi kemungkinan perubahan (partai masuk atau keluar) di KIB pun masih sangat besar, baik pasangan koalisi parpolnya maupun capres-cawapresnya," kata Rommy, Senin (6/3/2023).

Sementara itu, Rommy diketahui sempat melakukan pertemuan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Rommy mengaku diajak berkoalisi oleh Hasto.

"Kemarin Mas Hasto ketemu dengan saya, beliau mengulangi ajakannya kepada PPP untuk bergabung dan berkoalisi dengan PDIP," kata Rommy dalam acara 'Adu Perspektif: Dilema Koalisi, Nasib Pemilu, dan Pengganti Jokowi' yang ditayangkan detikcom, Rabu (8/3/2023).

Rommy mengaku bukan hanya sekali diajak berkoalisi dengan PDIP. Dia mengatakan PDIP dan PPP memiliki sejarah kebersamaan sejak dulu.

"Iya memang mengajak dan bukan baru kali ini, karena Waktu Ketum (PPP) Pak Suharso, Plt, Pak Suharso juga diajak yang sama," kata Rommy.

Berdasarkan sejarah, kata Rommy, PPP dan PDIP memiliki hubungan yang sudah berlangsung lama. Baik dari sejarah pergerakan hingga koalisi di level daerah dan nasional.

"Orang mungkin nggak suka dengan PDIP, tapi wakilnya, nah gitu biarlah yang asosiasinya religiusitas karena bangsa ini dibangun 2 pilar, nasionalisme dan religiusitas," tambahnya.

Menurutnya, bukan suatu hal yang salah jika PPP bergabung dengan PDIP. Namun, saat ini PPP masih menimbang karena PDIP belum meresmikan siapa capresnya dan PPP sudah berada di Koalisi Indonesia Bersatu.

Hasto membenarkan pertemuannya dengan Rommy. Hasto menyebut PDIP dan PPP bertetangga.

Yusril Bakal Bertemu Megawati

Ketua Umum (Ketum) PBB Yusril Ihza Mahendra akan bertemu dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu, kata Yusril, akan membahas terkait sistem Pemilu.

"Dengan Bu Megawati (pertemuan) sedang disusun waktunya oleh Pak Hasto," kata Yusril di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Yusril mengatakan pertemuan itu penting bagi semua pihak. Selain sistem pemilu, dia menyebut mereka telah sepakat untuk membahas kondisi ketatanegaraan.

"Pada saat saya bertemu langsung, kita sudah sepakat untuk membahas soal ketatanegaraan. Itu Bu Mega sampaikan langsung ke saya, dan silaturahmi ini penting bagi PBB dan kita semuanya," kata dia.

Lebih lanjut, Yusril mengatakan selain akan bertemu Megawati, dia juga akan bersilaturahmi ke PPP. Yusril mengatakan PBB dan PPP memiliki kesamaan sebagai partai Islam, sehingga bisa seirama dalam penjajakan rencana koalisi.

"Kalau dari segi ideologi kita cukup kuat sebenarnya, tapi sebagai partai kita nggak ada duitnya. Karena satu-satunya cara untuk mengatasi ini adalah dengan membangun koalisi bersama partai-partai lain. Baik sesama partai Islam dan partai nasionalis," ujarnya.

"Yang paling dekat adalah bisa berkomunikasi dengan PPP dan sangat dekat dalam berkomunikasi dengan PDIP," sambungnya.

Sebelumnya, PPP bakal menerima kunjungan PBB di Kantor DPP PPP, Menteng Jakarta Pusat. Kunjungan itu direncanakan pada Senin 13 Maret mendatang.

"Kita mau ketemuan dahulu itu nanti di tanggal 13 itu dengan PBB Pak Yusril Ihza Mahendra. Senin itu ketemuannya di DPP Diponegoro," kata Ketum PPP Mardiono saat dihubungi, Selasa (7/3).

Baca juga :