Presiden Erdogan mengumandangkan Adzan untuk bayi yang baru lahir yang ibunya selamat dari gempa. Dia menamainya Ayşe Betül

[PORTAL-ISLAM.ID]  Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan membacakan Adzan untuk bayi yang baru lahir yang ibunya selamat dari gempa. Dia menamainya Ayşe Betül.

Video saat Presiden Erdogan mengumandangkan azan tersebut diunggah akun twitter @IlmFeed (14/2/2023) dan dilihat hingga 245 ribu tayangan. *Video di bawah postingan ini*

Dalil Disyariatkannya Azan Bayi

Dari sahabat Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu berkata:

رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذَّنَ فِي أُذُنِ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ حِينَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلَاةِ

“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengumandangkan azan di telinga Husain bin Ali ketika Fatimah melahirkannya, dengan azan untuk salat.” (HR. Tirmidzi)

At-Tirmidzi menyatakan bahwa hadis ini hasan sahih setelah membawakan hadis tersebut. 

Ulama yang menyatakan disyariatkan azan bayi seperti Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah. Beliau rahimahullah berkata,

“وسر التأذين ـ والله أعلم ـ أن يكون أول ما يقرع سمع الإنسان كلماته المتضمنة لكبرياء الرب وعظمته والشهادة التي أول ما يدخل بها في الإسلام فكان ذلك كالتلقين له شعار الإسلام عند دخوله إلى الدنيا كما يلقن كلمة التوحيد عند خروجه منها

“Rahasia (hikmah) azan di telinga bayi adalah agar yang pertama kali terdengar oleh bayi adalah kalimat yang mengandung kebesaran dan keagungan Allah serta kalimat syahadat yang merupakan kalimat yang pertama kali diucapkan ketika masuk Islam. Hal tersebut (azan di telinga bayi) seperti menalqinkan syiar-syiar Islam padanya ketika ia pertama kali masuk ke alam dunia sebagaimana ditalqin juga ketika ia akan keluar dari dunia (wafat).” (Tuhfatul Maulud, hal. 31)

Demikian juga Imam An-Nawawi menyatakan hukumnya sunah. Beliau rahimahullah berkata,

السنة أن يؤذن في أذن المولود عند ولادته ذكرا كان أو أنثى، ويكون الأذان بلفظ أذان الصلاة، لحديث أبي رافع الذي ذكره المصنف قال جماعة من أصحابنا: يستحب أن يؤذن في أذنه اليمنى، ويقيم الصلاة في أذنه اليسرى

“Termasuk sunah mengazankan bayi yang baru lahir baik itu laki-laki maupun perempuan. Azannya dengan lafaz azan untuk panggilan salat berdasarkan hadis Abu Rafi’ yang disebutkan penulis. Ulama mazhab kami berpendapat disunahkan azan di telinga kanan dan ikamah di telinga kiri.” (Al-Majmu‘, 8: 442)

Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah juga menilai disyariatkan hal ini. Beliau rahimahullah berkata,

هذا مشروع عند جمع من أهل العلم، وقد ورد فيه بعض الأحاديث وفي سندها مقال، فإذا فعله المؤمن فحسن؛ لأنه من باب السنن ومن باب التطوعات، والحديث في سنده عاصم بن عبيد الله بن عاصم بن عمر بن الخطاب وفيه ضعف وله شواهد

“Azan di telinga bayi adalah disyariatkan menurut beberapa ulama. Terdapat beberapa hadis yang membahas hal tersebut, namun pada sanadnya ada pembahasan. Akan tetapi, jika seorang mukmin melakukannya, maka ini adalah kebaikan. Karena hal ini masuk bab sunah dan tathawu’. Hadis tersebut di dalam sanadnya terdapat ‘Ashim bin ‘Ubaidillah bin ‘Ashim bin ‘Umar bin Al-Khattab. Dan padanya terdapat ke-dha’if-an dan syawahid (penguat).” (sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/7045)


[VIDEO]
Baca juga :