Catatan: Naniek S Deyang*
Semalam bicara dengan teman-teman berbagai aliran, kemudian kita tartawa bersama-sama dengan pilihan yg berbeda-beda atau ada yg belum bersikap.
Misalnya Anies apakah sudah pasti bisa dapat tiket Nyapres? Masih jauh dari panggang api, meski Nasdem sdh mendeklarasikan, karena mau koalisi dengan PKS dan Demokrat itu tdk mudah (ada syarat yg harus dipenuhi, saya tidak bisa tuliskan).
Lalu Pak Prabowo, meski sdh sepakat dengan Cak Imin dan punya tiket Nyapres, namun masalah hukum masih menjadi sandera Cak Imin. Sehingga misalnya tiba-tiba Cak Imin di "KPK" an dalam perjalanannya berkoalisi dengan Gerindra, maka Pak PS (Gerindra) tidak bisa maju sendiri. Namun Pak PS masih punya peluru untuk "mendekati" partai lain, bila PKB lepas.
Ganjar, belum ada partai yg mendukung, tapi kabarnya bohir sudah clear dan all out. Jadi urusan membeli partai tidak ada masalah!!! Tanpa PDIP Ganjar bisa maju! Hanya Ganjar memang butuh mesin partai di bawah (di masyarakat), jadi dia tetap butuh PDIP.
Banyak pengamat menilai, meski Bu Mega saat ini masih keukeuh menjagokan Puan, namun dukungannya meski mungkin dengan berat hati akan diberikan ke Ganjar, apalagi Ibu Mega terus di-cornering dengan hasil survei, bahwa PDIP akan turun suaranya kalau gak pilih Ganjar sebagai Capres, atau hasil survei Puan dibuat keok abis dibanding hasil survei Ganjar.
Sebetulnya, kalau mau jujur yg paling aman saat ini adalah Puan, gak perlu cari patner partai lain, PDIP sudah memenuhi 20 persen presidential threshold. Tetapi kabarnya Bu Mega tidak cukup duit untuk mengorbitkan ataupun bisa mbiayai Puan utk jadi presiden. Apalagi oligarki tidak menghendaki Puan.
Lalu mengapa semua Capres pengin didukung Jokowi? Ya sebagai pemegang kekuasaan presiden punya akses untuk membuat seorang Capres menang atau kalah.
KPU, Bawaslu dll perangkat Pemilu itu di bawah Kemendagri, Menteri Dalam Negerinya Tito Karnavian, mantan Kapolri yg selama ini dikenal menjadi orang dekat Pak Jokowi. Kemudian Kapolrinya saat ini, Pak Sigit juga orang dekat Pak Jokowi, Panglima TNI kabarnya setelah Yudho (selesai November 2023), akan diganti orang yg juga sdh disiapkan bisa mengamankan misi, dan Ketua MK-nya adik ipar Pak Jokowi.
Jadi ketika kendali-kendali kemenangan Capres ada di Pak Jokowi, maka semua Capres mau itu Anies, Prabowo, Ganjar bahkan Puan yg bisa diusung partainya sendiri tanpa koalisi pun butuh dukunyan Pak Jokowi.
Lalu siapa yg didukung Pak Jokowi? Menurut kawan saya yg juga kawan dekat Pak Jokowi, yg didukung dan akan dimenangkan adalah Ganjar-Erick. Secara psikoligis, Ganjar yg kawan karib Pak Jokowi, membuat Pak Jokowi lebih "nyaman" menitipkan anak dan menantunya di panggung politik pada Ganjar, bila tiga periode tidak bisa diwujudkan.
Bukan itu saja, dua kali Ganjar Nyagub di Jateng, yg ikut membiayai dan menyiapkan tim pemenangan Pak Jokowi. "Hubungan pribadi Pak Jokowi dengan Ganjar ini perkawanan sejati, beda dengan perkawan dengan Prabowo dll," kata sohib saya yg orang Solo ini.
Masih menurut kawan saya, mengapa Pak Jokowi pilih Erick utk jadi Wapresnya Ganjar?
Karena selain Pak Jokowi "hutang budi" karena sebagai Ketua Pemenangan Pak Jokowi pada Pilpres 2019 Erick sukses mengantarkan Pak Jokowi jadi presiden utk kedua kalinya, kemudian sekarang jadi Ketua Panitia pernikahan Kaesang. Tak hanya itu, kakak Erick, Boy Thohir adalah konglomerat dengan duit tak berseri dari hasil tambang, dan sekaligus nanti bisa jadi pengepul duit konglomerat lain.
Tak hanya itu, Ganjar-Erick kabarnya adalah pilihan Opung. Dan semua orang tau bagaimana percayanya Pak Jokowi pada Opung sehingga berapa jabatan diberikan pada Opung. Opung dengan Erick, menurut sumber, juga punya kedekatan spesial, yaitu berkait dengan hubungan bisnis.
Namun sejatinya, kalau masih setahun itu politik masih mentah, mengapa terus berantem antar pendukung? Wong belum tentu pada dapat tiket Nyapres😆😆🥱
Dari pada berantem , mending berdoa Indonesia diberikan pemimpin yg amanah, yg tidak dikendalaikan oligarki...Aamiin YRA.
*sumber: fb