DASAR BUZZER LAKNAT!!!
Masih aja ada yang ngebelain Polisi dalam tragedi di Kanjuruhan.
Saya merasa ada polarisasi masyarakat yang selalu membenarkan tindakan aparat di Indonesia, akhirnya sampai kejadian yang memakan ratusan nyawa manusia pun mereka masih membenarkan tindakan aparat tersebut.
Kalau Polisi mau melakukan tindakan represif sekalipun masih lebih kecil risikonya jika langsung kepada para supporter yang turun ke lapangan, tindakan represif seperti ini masih bisa dijadikan alibi.
Kalau menembakan gas air mata di stadion yang panik itu satu stadion bukan hanya mereka yang anarkis, korbannya yang meninggal dunia kan sudah pasti gak semua yang melakukan anarkisme.
(Kang Irvan Noviandana)
Ini situasi sebelum hujan gas air mata kek nya, kalo Polisi nya cerdas... bisa pahami psikologi massa, sebenarnya kasi biar saja,mereka nyanyi2 protes sampe cape,bila perlu semprot water canon ke semua tribun biar basah.. toh tim tamu dan ofisial sudah diamankan pic.twitter.com/dYq379RBwF
— Timur Matahari (@jayapuraupdate) October 2, 2022
Pengakuan salah satu penonton di TVOne, penonton yg sudah berhasil keluar malah ditembak gas air mata dari luar stadion.
— Aidul Fitriciada A (@AidulFa) October 2, 2022
Kenapa polisi senang banget menembakkan gas air mata?
3 keponakan saya seusia smp dan sma meninggal akibat insiden di kanjuruhan semalam
— iq (@bbbbaall) October 2, 2022
Siapapun kalian yang menembakkan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh! pic.twitter.com/M4YKBVHSHb