Cuan!

Cuan!

Bos2 PLN, pejabat2 tertentu sepertinya sedang semangat menjual barang baru. Apa itu? Kompor induksi. Menurut orang2 ini, masak dengan kompor induksi (listrik) akan lebih murah dibanding dgn gas.

Hitung2an dibuat dong. Angka2 dikeluarkan dong. Menurut bos PLN, hemat 10-15%. Entah menurut pengamat manalah, ilmuwan manalah, mungkin bisa hemat 50%.

Hanya saja, yg sy tidak paham adalah: listrik itu energi sekunder bukan? Gas alam adalah energi primer. Kok bisa energi primer lebih mahal dibanding energi sekunder?

Inilah ajaibnya di Indonesia. Logika di negeri ini kadang tdk jalan. Pas dihitung, eh beda angkanya.

Kalian tahu, Indonesia itu kaya raya dengan sumber gas salam. Tapi LPG? Impor. Negara yg kuaya raya sumber gas alam, impor 80% utk memenuhi kebutuhan LPG rakyatnya.

Kok bisa? Wah, penjelasannya bisa panjang lebar, lebih panjang dibanding kok bisa Indonesia impor BBM dari Singapura, negara yg tdk punya tambang minyak.

Selalu ada tapi, tapi, tapi, gas alam kita kurang C3, C4, bla bla bla. Impor deh.

Memang enakan impor. Dapat 2% saja dari impor LPG ini, cuannya bisa 1,5 trilyun. Bisnis impor di Indonesia itu seru memang. Nasib. Namanya impor, pakai kurs dollar. Itu kurs 9000 naik 15.000, bahkan jika itu barang tetap sama biayanya, gara2 kurs, naik 50% sejak 2014.

Maka, bos2 PLN, pejabat2 tertentu jualan kompor induksi. Katanya hemat 10-15%.

Tapi ayolah, betulan hemat, atau hanya karena kamu ingin menutup masalah oversupply PLN? Wah, PLN itu mengalami masalah serius loh. Oversupply. Pembangkit listrik dibangun dimana2, tapi ternyata demand tdk tumbuh secepat itu. Jadilah itu produksi listrik sia-sia. Rugi. Padahal wajib dibeli sama PLN.

Dulu genius banget yg bikin proyek 35.000 MW bla bla bla. Mereka bangun pembangkit listrik swasta (IPP), cuan, pemerintah wajib beli listriknya, cuan. Bodo amat dipakai atau tdk, wajib beli. Cuan kuadrat.

PLN bisa putus kontrak dgn pembangkit swasta (IPP) ini? Ehem, sejak dulu kalau sama pengusaha mana ada pejabat yg berani? Teman2nya juga sih. Sama rakyat? Yes. Mereka berani.

Maka kompor induksi adalah solusinya. Siapkan anggaran trilyunan buat beli itu kompor, bagikan ke rakyat. Cuan.

(By Tere Liye)

*fb
Baca juga :