GAWAT! 17 Juta Data Pelanggan PLN Diduga Bocor, Dijual di Forum Hacker

Body
[PORTAL-ISLAM.ID]  Dugaan kebocoran data kembali terjadi di Indonesia. 

Kali ini, pengguna internet di Twitter melaporkan adanya penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Tangkapan layar yang dibagikan menunjukkan laman breached.to. 

Isinya adalah akun bernama loliyta, yang mengklaim menjual data PLN.

Mengutip laman tersebut, Jumat (19/8/2022), beberapa data pelanggan PLN yang diklaim dijual di antaranya ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat, nomor meteran, hingga tipe meteran, serta nama unit UPI.

"Hi, Im selling data PLN 17 MILLION++ with field ID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At," tulis akun itu.

Lebih lanjut, pelaku juga membagikan beberapa sample dari data-data PLN tersebut. 

Beberapa pengguna diketahui sudah me-mention kabar kebocoran data ini melalui akun Twitter PLN di @pln_123. Belum ada tanggapan PLN terkait hal ini.

Kemenkominfo Usut Dugaan Data 17 Juta Pelanggan PLN yang Bocor

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mendalami dugaan kasus data 17 juta pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bocor yang dijual di forum hacker.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan langsung melakukan pengecekan usai mendengar berita perihal dugaan kebocoran data tersebut.

"Setelah mendapatkan berita itu kami tadi langsung melakukan pengecekan ya jadi saat ini Kominfo sedang mendalami terkait dengan dugaan kebocoran data itu," kata Dedy, Jumat (19/8/2022).

Dia menyebut akan segera menyampaikan hasil ataupun temuan dari penelusuran kejadian itu. 

Meski demikian, Dedy tidak bisa memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengecekan dan investigasi.

Hal itu, sambung dia, akan tergantung pada kompleksitas dari kebocoran data itu sendiri. 

Selain itu, Kemenkominfo juga harus berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan juga PLN selaku pihak terkait.

"Kita mengupayakan hari ini akan berkomunikasi dengan mereka. Jadi kita akan usahakan yang terbaik semoga segera setelah ini kita bisa menginformasikan," ucapnya. [Democrazy]


Baca juga :