YANG BOHONG SIAPA?

YANG BOHONG SIAPA? 

Kata Moeldoko: Harga BBM Mau Dinaikkan Rakyat Lagi Sulit, tapi kalau Tak Dinaikkan Negara Kesulitan

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan imbas dari kenaikan harga energi di dunia, membuat Indonesia berada dalam situasi tidak menguntungkan.

Sebab, sampai saat ini pemerintah masih menanggung beban subsidi cukup besar untuk bahan bakar minyak alias BBM bagi masyarakat.

Menurutnya, jika harga jual BBM tidak dinaikkan, pemerintah yang malah akan mengalami kesulitan karena memiliki tanggungan cukup besar untuk menyubsidi BBM.

"Kita sekarang menghadapi situasi yang tidak enak, yakni persoalan energi," kata Moeldoko dalam sebuah acara seminar yang dikutip dari Kompas.com pada Senin (18/7/2022).

"Mau (harga BBM) dinaikkan masyarakat lagi sulit. Tidak dinaikkan negara kesulitan. Karena untuk subsidinya (ke harga BBM) itu luar biasa."

JADI... KALAU UNTUK KEPENTINGAN RAKYAT (SUBSIDI)... NEGARA KESULITAN UANG?

TAPI... KALAU UNTUK KEPENTINGAN PROYEK PINDAH IKN YANG TIDAK MENDESAK... KATANYA NEGARA KITA PUNYA UANG BANYAK.

"Indonesia punya banyak uang," kata Ngabalin.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menjawab kritik terkait pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, IKN merupakan wajah baru Indonesia dalam membangun peradaban.

IKN dinilai sebagai generasai masa depan Indonesia.

Dia tampak bangga dengan adanya proyek pemindahan ibu kota. Sebab, sepanjang sejarah, baru Presiden Jokowi yang berani mengambil keputusan ini.

"Sepanjang sejarah republik ini, sejak zaman Soekarno baru Jokowi [Joko Widodo] yang bisa mengambil keputusan memindahkan ibu kota," kata Ngabalin, Selasa (25/1/2022).

Baca juga :