Seharusnya Pertamina Berguru dari Bis AntarKota, Simple No Ribet

Seharusnya Pertamina Berguru dari Bis AntarKota

Oleh: Jonru Ginting

Sekitar 60% masyarakat kelas menengah ke atas menggunakan BBM Bersubsidi. Ini adalah berita yang saya temukan hari ini di media online. Dan katanya, ini yang menyebabkan Pertamina mengharuskan masyarakat pakai aplikasi MyPertamina. Agar subsidi tepat sasaran.

Hm.... Bicara soal subsidi tepat sasaran, saya ingin mengajak Sahabat Sekalian mengamati bis antarkota.

Bis antarkota umumnya punya 4 kelas bis dengan tarif yang berbeda-beda: Ekonomi, Bisnis, Eksekutif, Super Executive. Setiap kelas punya tarif yang berbeda-beda sesuai dengan fasilitas yang diberikan. Dan harganya pun masuk akal bagi setiap kalangan masyarakat.

Dengan sistem seperti ini, maka penumpang akan terseleksi dengan sendirinya.

Masyarakat kelas bawah memilih kelas ekonomi.
Masyarakat kelas menengah (tidak terlalu kaya) memilih kelas bisnis.
Masyarakat kelas atas memilih kelas eksekutif atau super eksekutif.

Jadi tanpa harus pakai aplikasi apapun, tanpa membuat aturan khusus yang super ribet, para penumpang akan otomatis memilih jenis bis yang sesuai kemampuan masing-masing.

Sekarang coba kita bandingkan dengan produk Pertamina:

1. Gas Elpiji

Dulu keluarga saya pakai gas 12kg. Sebab walau harganya lebih mahal, namun dari hitung-hitungan biaya pemakaian, jatuhnya lebih murah ketimbang gas 3kg.

Saat itu, umumnya masyarakat kelas menengah ke atas memang pakai gas 12kg.

Namun tiba-tiba harga gas 12kg dinaikkan. Sehingga hitung-hitungan biaya pemakaiannya menjadi lebih mahal.

Sejak saat itulah, masyarakat kelas menengah ke atas beralih ke gas 3kg yang biaya pemakaiannya jauh lebih murah. Gas 12kg pun menjadi kurang laku.

2. BBM

Dulu masyarakat kelas menengah ke atas sangat fanatik pada BBM Pertamax. Harganya memang lebih mahal, tapi mereka suka pada kualitasnya. Dan harganya masih dianggap masuk akal.

Lalu tiba-tiba harga Pertamax dinaikkan, dan pemakai setia Pertamax beranggapan bahwa harga tersebut sudah tidak masuk akal. Maka mereka pun beralih ke Pertalite.

Maka, terjadilah subsidi salah sasaran untuk produk Gas 3kg dan Pertalite.

Kenapa? Ya karena MASALAH HARGA. Harganya dianggap sudah tidak masuk akal.

Jadi agar subsidi kembali tepat sasaran, menurut saya solusinya sangat mudah: Turunkan harga Pertamax dan gas 12kg, kembali seperti dulu yang masih dianggap MASUK AKAL.

Udah gitu aja. Just that simple. Tak perlu pakai aplikasi macam-macam yang cuma bikin ribet.

Saya ini lulusan Fakultas Ekonomi, pebisnis pula. Jadi sedikit banyaknya pahamlah soal PERILAKU MASYARAKAT sehubungan dengan HARGA PRODUK.

Para pelaku bisnis di manapun, mereka selalu menyeleksi SEGMEN PEMBELI melalui penetapan harga dan layanan yang berbeda-beda.

Jadi misalnya: Sebuah restoran tidak perlu bikin aturan, "Yang tidak punya mobil dilarang makan di sini." Tanpa aturan seperti itu pun, pembeli mereka akan otomatis terseleksi.

Udah gitu aja. Simple. No Ribet. 

Bagaimana pendapat Anda?

Jakarta, 3 Juli 2022

(Jonru Gintin) 

Penulis adalah:
✔️ Social Media Influencer
✔️ Leader Nasional PT BEST Corp Syariah
✔️ Coach Bisnis yang telah membina lebih dari 400 pebisnis
Baca juga :