Indonesia Surga Bagi Orang Miskin Eropa

Saya punya teman bule, tinggal di Lombok NTB. Pensiun, menghabiskan waktu bersantai, jalan2, menikmati hidup. Apakah dia orang kaya? Sehingga bisa hidup di negara orang? Boro-boro, dia ini miskin.

Teman saya ini dulu juga saat kerja memang sudah tinggal di Indonesia, tepatnya Jakarta. Wah, dia senang tinggal di Indonesia. 

Di negaranya, pendapatan per kapita USD 90.000, alias 1,4 milyar per tahun (100 jutaan per bulan). Sayangnya, dia bukan warga dg pendidikan tinggi, atau punya pekerjaan mentereng, dia cuma kerja dg skill minimalis, gajinya hanya USD 30.000 setahun (sekitar Rp 35 juta per bulan). Dibandingkan penduduk di negaranya, dia cuma kelas rendah saja. 

Tapi dia 'pintar'. Karena pekerjaan ini bisa dilakukan jarak jauh, maka dia mulai menetap di negara2 lain. Thailand, Vietnam, negara2 berkembang. Hingga tiba di Indonesia. Sambil menabung, investasi di negaranya dikit2.

Sekarang, setelah pensiun, penghasilan dari investasi, dll yg dia miliki di Eropa hanya USD 2.000 per bulan (Rp 30 juta). Itu super duper kecil dibanding warga di negaranya, yg bisa pensiun hingga USD 10.000 per bulan. Dia termasuk kategori miskin. Tapi hei, dia kan tidak tinggal di sana, dia menetap di Lombok sekarang. 

Punya pensiunan USD 2.000 per bulan, tinggal di Indonesia, itu wow banget. Itu setara 30 juta sebulan. Dia bahkan bisa tinggal di hotel berbintang di Bali atau Lombok kalau mau. Sekarang dia punya villa kecil di Lombok. Penduduk miskin di Eropa ini, menikmati kehidupan makmur di Indonesia.

Kok bisa?

Itulah yang disebut 'kekuatan ekonomi' sebuah negara. Kita sih merasa makmur, wow deh. Sayangnya, bahkan kasta paling super di Indonesia ini, yg penghasilan 100 juta per bulan, liburan ke Eropa saja mesti berhitung. Apalagi yg cuma 10 juta sebulan, bisa2 tdk makan berbulan2 baru bisa kesana. Dengan per kapita hanya 50 juta setahun. Penghasilan 10 juta itu termasuk menengah atas loh. Tapi tetap susah payah mau liburan ke LN.

Nah, tidakkah kalian mau situasi ini dibalik?   

Hingga besok lusa, saat tukang cuci, buruh pabrik, pekerja kasar di Indonesia, bisa jadi 'sultan' saat wisata ke negara orang? Mau tidak?

Kalau mau, kuncinya adalah: pertumbuhan ekonomi. Nilai mata uang menguat. Kekuatan ekonomi kita meroket. Dll, dsbgnya. Kuncinya lagi, jangan ada koruptor, penegakan hukum tanpa ampun, dll, dsbgnya. 

Mau tidak? Saat kamu yg kerjaan cuma main HP, dapat bansos Rp 300.000 sebulan, tapi dengan bansos itu kamu bisa jalan2 di LN. Bisa loh. Karena ssst, warga Australia misalnya, mereka dapat tunjangan pengangguran (jobseeker) sebesar 12,5 juta sebulan. wow deh, walaupun duit segini cuma receh di sana, walaupun cuma hidup dari tunjangan jobseeker, mereka jelas secara teoritis bisa liburan ke Indonesia hanya dari tunjangan ini.

Pikirkanlah. 

Mau tidak Indonesia ini jadi negara dgn kekuatan ekonomi yang nyata? 

Kalau mau, berhentilah menjilati pejabat2 itu. Mulailah bergabung dgn orang2 kritis. Mulailah melawan idola2 kamu itu, ingatkan. Mulailah benar2 benci dgn korupsi. Kamu sih, benci dgn korupsi, sepanjang yg korup pihak lain. Kalau sejenis Harun Masiku, Juliari Batubara, kamu diem2 bae. Mulailah kritis soal proyek2 yg cuma ngabisin duit, tdk efektif.

Ayolah, Kawan, jika Indonesia ini minimal bersih saja dari korupsi, aparat2 itu berhenti nyuap, mau kerja profesional, mau melayani rakyat sungguh2, ekonomi akan meroket. Saat kamu kritis, seluruh orang kompak kritis, itu pejabat2 akan mikir. Sekali mereka berbohong, munafik, kamu tendang sekalian dgn partainya. Sekali mereka minta dipilih dgn ngasih duit, minyak goreng, kamu maki2, caci2. Biar mereka malu semalu-malunya.

Sekali mereka menjilat ludahnya, meskipun itu idola kamu, kamu tetap hukum dia. Jangan pilih lagi, termasuk partainya.  Biar mereka nurut sama rakyat. Bukan nurut sama pengusaha, elit2 lain, yg terus kaya raya, sementara rakyatnya blangsak.

Mau tidak?

Hingga besok lusa, bahkan guru honorer, tukang cukur rambut, pelayan restoran di negeri ini, bisa liburan 'mewah' ke negara2 lain. Karena pendapatan per kapita kita meroket. Nilai tukar uang kita strong sekali.

(By Tere Liye)


Baca juga :