Politik Cerdas Sang Mentor Politik Anies Baswedan

Politik Cerdas Sang Mentor Politik Anies Rasyid Baswedan

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Tidak semua orang bisa membaca manuver politik cerdas Sang Mentor politik Anies Rasyid Baswedan. Politisi senior pun yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan Indonesia kecele apalagi orang awam seperti kita.

Manuver politiknya terbilang super cerdas. Susah dibaca baik oleh kawan maupun lawan. Hanya orang-orang tertentu yang bisa membaca politik cerdas Sang Mentor politik Anies Rasyid Baswedan.

Sama halnya ketika Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh melontarkan soal wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan. Kemasannya sangat menarik. Menghindari keterbelahan bangsa. Sejalan dengan isu yang sering Anies Rasyid Baswedan gaungkan, keadilan dan kesetaraan.

Keterbelahan bangsa memang kita rasakan hingga hari ini pasca berdarah-darahnya Pilpres 2019. Istilah cebong dan kampret, kadrun dan jancuk (jaringan anak cucu komunis) masih sangat kencang terdengar hingga hari ini.

Tidak banyak yang mengetahui dibalik wacana duet Ganjar-Anies, Surya Paloh sedang tarik ulur tentang 3 (tiga) calon presiden yang bakal diusung Partai NasDem. Siapa lagi kalau bukan Anies Rasyid Baswedan, Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.

Surya Paloh sedang bermain politik cantik dan cerdas. Tarik ulur agar menarik simpati pendukung Jokowi dan Ganjar Pranowo. Padahal, Jokowi dan Ganjar Pranowo kader PDIP. Sementara PDIP sendiri kuat dugaan akan mengajukan Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024. Perseturuan antara Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi makin terbuka.

Demikian pula betapa cerdasnya Sang Mentor politik saat menyarankan Prabowo Subianto masuk kabinet Jokowi-Amin. Prabowo Subianto manut. Padahal, dibalik seruan masuk kabinet Jokowi-Amin tersimpan strategi jitu untuk Pilpres 2024.

Konstelasi politik jelang Pilpres 2024 berubah total. Terjadi pergeseran dukungan besar-besaran. Alasannya kecewa atas keputusan Prabowo-Sandi bergabung di kabinet Jokowi-Amin. Terjadilah apa yang disebut dengan migrasi pendukung Prabowo-Sandi ke Anies Rasyid Baswedan. Mayoritas pendukung Prabowo-Sandi beralih mendukung Anies Rasyid Baswedan. Sedikit sekali pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bertahan dukungannya untuk Pilpres 2024.

Menariknya lagi, pengalihan dukungan tersebut tidak hanya terjadi di relawan Prabowo-Sandi. Melainkan banyak pula politisi Gerindra diam-diam mendukung Anies Rasyid Baswedan. Intinya, mereka kecewa. Prabowo-Sandi melakukan bunuh diri politik dengan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Amin. Bagi mereka. Prabowo-Sandi sudah the end. Prabowo-Sandi telah menjadi sejarah masa lalu. Sejarah masa depan milik Anies Rasyid Baswedan. Begitulah perbincangan di sosial media yang sering kita dengar.

Inilah barangkali yang kurang diperhitungkan oleh Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat memutuskan bergabung dengan kabinet Jokowi-Amin atas saran Sang Mentor politik Anies Rasyid Baswedan yang tidak bisa disebutkan namanya.

Sang Mentor politik tersebut, diduga kuat sedang memainkan skenario cantik dan cerdas untuk memuluskan langkah Anies Rasyid Baswedan berkantor di Istana Negara.

Selain menyarankan Prabowo-Sandi masuk kabinet Jokowi-Amin. Kabarnya, saat ini Sang Mentor politik tersebut sedang membangun persepsi dan opini publik tentang isu duet Anies Baswedan-Puan Maharani.

Wacana duet Anies-Puan menimbulkan pro kontra baik di kalangan pendukung Anies Baswedan maupun pendukung Puan Maharani. Meredam resistensi kelompok politik tertentu di PDIP terhadap Anies Rasyid Baswedan terutama dari kelompok kekiri-kirian dan kelompok kiri beneran. Contoh mulai melunaknya PDIP Jakarta terhadap Anies Rasyid Baswedan dalam penyelenggaraan balapan mobil listrik Formula E.

Tentu Anda bertanya-tanya. Siapakah tokoh yang disebut-sebut dalam tulisan ini, Sang Mentor politik Anies Rasyid Baswedan? Dia orang yang sangat berpengaruh di era SBY dan Jokowi. Pengaruhnya masih sangat kuat hingga saat ini.

Selanjutnya terserah sama Anda untuk menebak siapa tokoh Sang Mentor politik Anies Rasyid Baswedan yang dimaksud dalam tulisan ini.

2 Dzulqa’dah 1443/2 Juni 2022

(SN)
Baca juga :