MY PERTALITE, MY PERTAMINA


MY PERTALITE, MY PERTAMINA

By Mimi Hamida

Ini keribetan yang mungkin akan terjadi saat pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar harus menggunakan aplikasi MyPertamina.

1. SUSAH SINYAL

Aplikasi bisa jadi susah dibuka karena susah sinyal.
Apalagi di daerah pedesaan. Di kampung halamanku, misalnya.

2. NGGAK ADA KUOTA

Duit lebih dialokasikan untuk mengisi perut yang bahan-bahan pokoknya makin mahal daripada isi kuota.

3. TETHERING

Karena nggak ada kuota, pengendara mencoba mencari pengendara lain siapa tahu boleh tethering. Namanya juga usaha. Tapi pengendara lain juga sama susahnya. Dalam hati ingin berbagi sinyal, apa daya logika menyangkal. Kuota harus dihemat karena apa-apa mahal. Sial.

4. BATERE HP HABIS

Waktu mau isi pertalite, sudah antre panjang, eh, batere HP habis. Nangis.

5. HP KENTANG

HP smartphone level kentang, ngelag. Nggak kuat kalau ada aplikasi banyak-banyak. Yang punya HP kentang lalu dilema: mana lagi yang harus dihapus? Perasaan HP udah kembali fitri tapi kok masih nge-lag terus sih.

6. NGGAK SEMUA ORANG PUNYA SMARTPHONE

Dikira semua orang HP-nya smartphone. Lupa kalau ada orang-orang yang HP saja bahkan nggak punya. Ada yang punya HP, tapi masih HP legend zaman purba. Untuk case begini, apa aplikasi My Pertamina bisa diinstall di hati saja?

7. WARGA YANG GAPTEK

Emang yang butuh pertalite hanya kaum-kaum melek teknologi? Nggak, kan? Kaum-kaum gaptek-pun butuh. Warga yang sudah berumur, misalnya. Pakai HP saja mungkin hanya paham cara telepon doang. Ini gimana mau pakai My Pertalite atau mau daftar di web? Email itu apa saja nggak paham, ini diminta beginian. Nyut-nyutan.

8. APLIKASI REWEL

Karena banyak yang akses, bisa ada kemungkinan si aplikasi My Pertamina lelah, kan? Gimana kalau aplikasi rewel saat butuh-butuhnya isi pertalite?

9. ANTREAN MENGULAR

Ya karena keribetan-keribetan yang mungkin terjadi di atas, bisa jadi antrean di SPBU bakal lama. Orang kalau lama menunggu, kemrungsung, apalagi di jam-jam kritis, seringkali emosinya jadi senggol ba co k.

10. KATANYA NGGAK BOLEH PAKAI HP DI SPBU?

Hmmm ... nganu ... itu ...

๐Ÿงก

INI DETAIL LANGKAH PEMBELIAN BBM PERTALITE & SOLAR LEWAT APLIKASI MY PERTALITE.

1) Unduh aplikasi MyPertamina di AppStore dan PlayStore

2) Registrasi dengan memasukan data diri, nama, nomor telepon, tanggal lahir, lalu atur PIN.

3) Aktivasi MyPertamina dengan memasukan kode OTP yang dikirim melalui SMS ke nomor yang sudah didaftarkan tadi.

4) Login kembali dengan nomor telepon dan PIN yang sudah dibuat sebelumnya.

5) Setelah masuk, tautkan akun MyPertamina dengan akun LinkAja yang dimiliki dan pastikan saldo LinkAja cukup untuk melakukan transaksi.

6) Jika saldo sudah tersedia, pembelian BBM bisa dilakukan pada halaman untuk dengan mengklik opsi Bayar.

7) Arahkan kamera ponsel ke mesin EDC SPBU Pertamina dan scan QR Code yang ditampilkan pada mesin tersebut.

๐Ÿ˜Ž Jika jumlah liter dan harga telah muncul dan sesuai, konfirmasi pembelian dengan klik Bayar, masukkan PIN akun LinkAja, setelah itu kita akan menerima notifikasi bahwa pembayaran telah berhasil.

#Catatan:

Tidak hanya LinkAja, pengguna juga dapat menambahkan metode pembayaran lainnya seperti kartu debit. Caranya adalah pilih menu Akun, kemudian pilih Metode Pembayaran, lalu klik Tambah di Kartu Debit dan Daftarkan Kartu Debit.

PERTANYAANNYA:

Coba dicerna, apakah ini applicable alias bisa diaplikasikan ke seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali?

Apakah ini mudah dilakukan?

Apakah hal-hal di atas sudah benar-benar dipertimbangkan sebelum membuat kebijakan seperti ini? ๐Ÿ™‚

Jadi, tepuk tangan lah buat yang punya ide ini. ๐Ÿ‘

๐Ÿ’™

SELAMAT RIBET WARGA VRINDAVAN.

Maaf ya, kami yang di Indonesia sih begitu nyaman, bikin betah, dan ketagihan. Kami hanya bisa mendoakan semoga kalian warga Vrindavan nggak edan. ☺

(sumber: fb)
Baca juga :