Semoga Tidak Ada Yang Membully Nabi Ibrahim dan Ismail

Body
Oleh: Ustadz Anshari Taslim

Di Shahih al-Bukhari itu ada hadits yang cukup panjang dari Ibnu Abbas, di kitab Ahadits Al-Anbiya` berisi perjalanan panjang Nabi Ibrahim dan Ismail.

Panjang haditsnya sampai dua halaman.

Cuma ada kisah unik di mana Nabi Ibrahim mengunjungi anaknya yang sudah menikah tapi dia ngga ada di rumah. Istri Ismail yang konon bernama Jadda` ini belum kenal mertuanya ini karena pas Ismail nikah Ibrahim ngga ada.

Datanglah Ibrahim sampai di rumah Ismail, nanya ke istrinya, "Ismail ada?"

aAta Istrinya, "Lagi keluar nyari rejeki buat kami" (yabtaghii lanaa). Dalam satu riwayat pergi berburu.

Lalu Ibrahim pun nanya-nanya lah bagaimana kehidupan kalian.

Jawab Istri Ismail "Wah lagi susah, apa-apa ngga ada...." Dia keluhkan susahnya hidup deh pokoknya.

Maka Ibrahim pun berpesan, "Nanti kalau Ismail datang, bilang suruh ubah ambang batas pintunya."

Ismail pun datang, "Kayaknya tadi ada yang datang ya?"
Jadda,` "Iya tadi ada bapak tua yang begini begitu deh..." seakan meremehkan biasa dianggap orang ngga penting.
Ismail, "Dia ada pesan?"
Jadda`, "Ada katanya kau disuruh ganti ambang batas pintu."
Ismail, "Itu bapakku dia pesan supaya aku menceraikanmu."

======================
Nikah lagi Ismail, kali ini dgn wanita yg konon bernama Syamah, ada pula yg bilang 'Atikah, sampai ada 8 pendapat, dah kita ambil pendapat Syamah saja.

Datang lagi Ibrahim, "Ada Ismail?"
Syaamah." Oh lagi nyari rejeki pak."
Isbrahim, "Gimana kehidupan kalian?"
Syaamah, "Alhamdulillah baik, semua cukup dan disyukuri."
Lalu Syaamah pun menjamu makan Ibrahim ...
Ibrahim, "Pesan ke Ismail kalau datang ya, pertahankan ambang batas pintunya."

Ismail pun pulang ke rumah.

Ismail. "Tadi ada yg datang ya?"
Syaamah, "Iya ada bapak tua yang masya Allah baunya harum dan penampilannya bagus."
ISmail, "Ada pesan?"
Syaamah, "Iya, dia bilang kamu disuruh mempertahankan ambang batas pintu rumahmu."
Ismail, "Itu bapakku, dia suruh aku mempertahankanmu sebagai istriku."

***

Di sini kehidupan ekonomi Ismail sebenarnya sama tidak makin kaya. Itu diisyaratkan dalam redaksi hadits yang menyebut pekerjaan yang sama. Hanya ada perbedaan antara Jadda` dan Syaamah dalam menyikapinya.

Inti pesan Nabi Ibrahim di sini, istri yang cengeng suka ngeluh ceraikan saja, karena nanti tidak akan baik buat kehidupan berikutnya, keturunan dan seterusnya.

Sedangkan istri yang tabah dan pandai bersyukur hendaknya dipertahankan, itulah istri yang shalihah.

Semoga tidak ada yang membully Nabi Ibrahim dan Ismail.

(*)
Baca juga :