Luhut Klaim Aspirasi Rakyat Tunda Pemilu Diperkirakan 110 Juta dari Big Data, Itu MUSTAHIL! Begini Penjelasannya...

[PORTAL-ISLAM.ID]   “Sumber klaim data 110 juta netizen bicara soal presiden 3 periode atau perpanjangan itu dari mana?,” kata Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi.

Dia menyoroti pernyataan tersebut, saat warganet ramai merespon pemberitaan terkait klaim dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Pasalnya, Luhut mengkalim memiliki data aspirasi rakyat Indonesia yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.

Luhut mengatakan “Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah,” kata Luhut.

Pernyataan dari Menko Marinves tersebut diutarakan pada podcast Close the door di channel YouTube Deddy Corbuzier, seperti pada Jumat, tanggal 11 Maret 2022.

Fahmi membeberkan bahwa “Kalau dari Lab45 sendiri, hanya 10.852 akun yang turut bicara plus yang dimention meski ndak ikut bicara, terlibat pembicaraan presiden 3 periode, mayoritas nolak. Sesuai data Drone Emprit,”katanya.

Selanjutnya dia memaparkan rasionalisasinya, bahwa “Pengguna FB Indonesia tahun lalu 140 juta. Asumsi 0.055% juga bahas isu ini, hanya dapat 77 ribu akun,”ungkapnya, dalam akun twitter @ismailfahmi pada Sabtu, tanggal 12 Maret 2022.

Menurutnya mustahil mencapai jumlahnya mencapai 110 juta. Dia mengatakan “Jadi impossible ada 110 juta yang ikut aktif bicara,” kecuali dimarkup 1000x lebih datanya,”ungkapnya.

Hal ini disimulasikan sebagai berikut :

Markup 10x      = 777 ribu.
Markup 100×   = 7,7 juta.
Markup 1000x = 77 juta
Sedangkan untuk plat form  media sosial twitter hanya sejumlah 10.000 saja yang aktif membicarakan perpanjangan masa jabatan dari 18 Juta penggunanya. Artinya hanya 0.055% saja yang berbocara soal tema tersebut.

Fahmi mengatakan “Dari 18juta user Twitter +62, hanya sekitar 10 ribu yang aktif bicara soal perpanjangan masa jabatan ini. Atau hanya 0.055%. Padahal user Twitter paling cerewet soal politik. Apalagi user kanal lain seperti IG, FB, persentase bisa lebih sedikit, paparnya.

Fahmi sampai pada analisa bahwa, berdasarkan total jumlah pengguna akun media sosial yang melakukan percakapan ttema tersebut kurang dari jumlah yang klaim.

“Jadi saya kira yang aktiv dalam percakapan kurang dari jumlah di atas,”katanya. [parangmaya]
Baca juga :