[PORTAL-ISLAM.ID] Keluhan Presiden Joko Widodo pada instansi negara, baik kementerian dan lembaga pemerintah, yang tidak menggunakan produk dalam negeri dirasa aneh. Pasalnya, keluhan itu disampaikan di periode kedua yang telah berjalan 2 tahun lebih.
Bagi pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, pernyataan Jokowi yang disampaikan dalam acara bertajuk Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3), itu hanya akan bagus jika disampaikan di periode pertama.
“Tapi karena baru dikeluhkan beberapa hari lalu, maka mohon maaf komentar saya singkat saja, ‘Bapak selama ini ngapain aja?’,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu (26/3).
Namun demikian, pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini tetap mengapresiasi apa yang dikeluhkan Jokowi itu, walau sudah terlambat.
“Ya okelah better late than never,” tuturnya.
Presiden Jokowi sempat menyoroti jika ada kementerian dan lembaga pemerintah seluruh Indonesia yang ogah menggunakan atau membeli produk dalam negeri. Katanya, perilaku semacam ini memperlihatkan sebuah kebodohan.
“Barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti bakal ada investasi, membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka dua juta lapangan pekerjaan," ucap Jokowi.
"Kalau ini tidak dilakukan, bodoh banget kita ini.. Jangan tepuk tangan, karena kita belum melakukan," lanjutnya. [rmol]