'TUANKU YA INVESTOR!' Sindir Mahasiswa Semarang dalam Unjuk Rasa Kecam Kekerasan di Wadas

[PORTAL-ISLAM.ID]  Sejumlah mahasiswa di Semarang menggelar aksi unjuk rasa mengecam aksi represif aparat Polisi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang ini berlangsung di jalan raya Pantura Semarang – Kendal, Jrakah, Kota Semarang.

Dalam aksinya massa menyindir sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas situasi dan kondisi yang terjadi di desa Wadas. Mereka pun menyindir slogan Ganjar.

Mereka mengubah slogan Ganjar yang berbunyi, ‘Tuanku ya rakyat, Gubernur cuma mandat’, jadi “Tuanku ya Investor, Gubernur cuma petugas partai“.

“Kami mahasiswa mengecam sikap represif aparat Polda Jawa Tengah yang melakukan kekerasan terhadap warga. Kami juga minta Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertanggung jawab atas insiden kekerasan aparat terhadap warga Wadas pada Selasa lalu,” ujar Koordinator Aksi Khoirul Fajri dalam orasinya.

Massa aksi juga mengecam kebijakan Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terkesan merampas hak atas tanah rakyat.

Massa terus melakukan aksinya dengan membakar ban bekas di tengah jalan sehingga petugas Kepolisian terpaksa menutup ruas jalan jalur Semarang menuju Kendal.

Pengerahan sejumlah personil Polisi ke Desa Wadas, Purworejo Selasa lalu (8/2/2022) menuai berbagai kritik dari berbagai pihak. Polisi serta pejabat terkait diminta segera menarik pasukan dari sana.

Polda Jawa Tengah mengklaim 250 personel dikerahkan guna mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam melakukan pengukuran lahan rencana proyek pembangunan Bendungan Bener.

Sementara itu warga menolak dan berkomentar, pembuatan tambang andesit yang menjadi penunjang pembangunan Bendungan Bener. Pasalnya, mereka menganggap tambang hanya akan menimbulkan kerusakan lingkungan di Desa Wadas.[bakin]
Baca juga :