[PORTAL-ISLAM.ID] Pemilu presiden akan berlangsung 2 tahun lagi tetapi kesibukan parpol dalam persiapan dan membidik calonnya sudah mulai dapat dirasakan. Media media mainstream sudah mulai memberitakan tentang calon calon mana yang layak bakal mewakili tiap partai.
Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei dengan menyimulasikan 10 sosok yang dikaitkan dengan pemilihan presiden 2024. Nama Gubernur Ganjar Pranowo berada di posisi pertama dengan elektabilitas 20,6 persen.
"Ganjar Pranowo berada di tingkat pertama, Anies Baswedan menyusul [17,8 persen], Prabowo Subianto di posisi ketiga dengan elektabilitas 17,5 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam rilis daringnya, Kamis (12 Agustus), seperti dikutip Republika.co.id.
Di bawah Prabowo ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (7,7 persen) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,2 persen). Berikutnya, ada Agus Harimurti Yudhoyono (4,2 persen).
Elektabilitas Ketua DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungguli Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. Pemasangan baliho menjadi salah satu hal yang berdampak kepada elektabilitas keduanya.
Namun, dari 10 nama yang berpotensi menjadi calon presiden, Puan dan Airlangga berada peringkat buncit. Puan dengan elektabilitas sebesar 1,4 persen dan Airlangga sebesar 1,0 persen.
"Ternyata, ketika diuji di 10 nama [keduanya] berada di peringkat bawah [dengan] Puan 1,4 persen dan Airlangga 1 persen," Yunarto menjelaskan.
Elektabilitas Puan dan Airlangga bahkan kalah dari nama-nama yang tidak memasang baliho di banyak daerah. Tepat di atas Puan ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dengan 1,8 persen dan Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan 3,6 persen.
Yunarto menyatakan pilihan menggunakan baliho dengan dana sangat besar akan menjadi efek bumerang dalam situasi krisis seperti sekarang ini. "Karena ketika bicara kondisi sulit, tapi ada elite yang bisa menggunakan uang miliaran untuk kebutuhan dirinya narsis, itu akan direspons berat," ujar Yunarto.
Charta Politika melakukan survei pada 12 hingga 20 Juli 2021, dengan jumlah responden sebanyak 1.200. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan metode multistage random sampling.
Unit sampling primer survei ini adalah desa/kelurahan dengan jumlah masing-masing 10 orang dari 120 desa/kelurahan yang tersebar di Indonesia. Adapun margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen.
Berikut ini adalah pilihan voting yang disediakan oleh PORTAL ISLAM ID, yuk ikutan surevey
QuizMaker
Mudah mudahan dengan hasil survey polling ini bisa menjadi acuan untuk memilih pemimpin yang tepat di tahun 2024 nanti.