[PORTAL-ISLAM.ID] Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Seknas Ganjar, Teddy Mulyadi menuding ada pihak tertentu sengaja mempolitisasi kasus tanah di Desa Wadas untuk menggoyang pemerintah.
Menurutnya, upaya politisasi kasus Wadas tersebut sangat tidak terpuji, apalagi dilakukan saat pemerintah sibuk menangani pandemi dan memulihkan perekonomian bangsa akibat Covid-19.
“Ironis memang, di saat pemerintah sibuk menangani pandemi yang angka positifnya terus menaik, ada pihak-pihak yang dengan sengaja mempolitisasi kasus tanah di Desa Wadas untuk menggoyang pemerintah,” ujar Mulyadi dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).
Mulyadi juga mengklaim sebagian besar warga Kecamatan Bener mendukung proyek strategis nasional (PSN) pembangunan Bendungan Bener.
Namun, mereka diteror oleh oknum tertentu, baik dalam bentuk pengancaman dengan senjata tajam, pengucilan sosial hingga perusakan fisik. Mulyadi juga mengatakan Kepala Desa Wadas Fahri Setyanto sebelumnya menyebut dari 429 pemilik lahan, 350 orang sudah siap membebaskan tanahnya.
Artinya, jumlah yang ingin membebaskan tanahnya sudah lebih dari 80 persen dari warga pemilik lahan.
Karena itu, Mulyadi merasa heran ketika kemudian aparat kepolisian disebut represif saat menangani masalah di lapangan.
“Penahanan beberapa oknum yang menolak pembangunan Bendungan Bener semata untuk membuat suasana kondusif,” katanya.
“Bendungan tersebut merupakan proyek strategis nasional pemerintah yang juga untuk rakyat,” tandasnya.
Mulyadi lebih lanjut menilai sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun langsung mendatangi warga Desa Wadas, sudah sangat tepat. Menurutnya, hal tersebut membuktikan Ganjar seorang pemimpin yang peduli terhadap rakyat.
"Pak Ganjar mau menunjukkan bahwa pro dan kontra adalah hal biasa dalam kehidupan berdemokrasi,” katanya.
“Intinya, bagaimana bisa mengkomunikasikan dan menjembatani kepada semua pihak agar memahami bahwa pemerintah ingin agar rakyatnya bisa hidup lebih sejahtera,” ujar Mulyadi, seperti dilansir pojoksatu.
Ditemui Ganjar, Warga Wadas Tetap Minta Penambangan Andesit Dihentikan
Sebelumnya, pada hari Minggu (13/2/2022), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mendatangi warga yang kontra dengan tambang batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Ganjar menemuinya di Masjid Nurul Huda, Dusun Krajan, Desa Wadas.
Pengacara publik dari LBH Yogyakarta, Julian Dwi Prasetya, mengatakan bahwa warga menyambut Ganjar dengan memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas.
“Supaya paham bahwa dari hasil bumi Wadas yang melimpah, warga sudah sejahtera tanpa tambang,” ujar dia saat dihubungi Senin, 14 Februari 2022, dilansir Tempo.
Dalam pertemuan tersebut, warga juga meminta solusi kasus ini dari Ganjar yaitu menghentikan tambang dan mencabut izin penetapan lokasi (IPL) di Wadas.
“Warga Wadas tetap konsisten menolak tambang di Wadas dan memperjuangkan alam Desa Wadas,” kata Julian.