ANAK EMAS

ANAK EMAS

Setelah melihat serangkaian pertandingan Piala AFF 2020. Admin paham, mengapa Asnawi Mangkualam ditempatkan sebagai kapten Timnas Indonesia meski usianya tergolong muda.

Pelatih fisik Timnas Lee Jae Hong pernah bilang. Pemain Indonesia itu polos, lugu, dan sopan. Hal itu diluar lapangan emang bagus, cuma didalam lapangan ketika main sepakbola para pemain harus lebih berani contohnya lebih berani adu body. Jika diibaratkan, permainan sepak bola itu bidang yang bisa kita anggap perang. "Karena persaingannya ketat dan butuh perjuangan keras," ia menambahkan.

Disinilah peran Asnawi satu-satunya pemain, yang berani bersikap "Tak pernah gentar " kepada lawan, kepada wasit ya hanya dia. Adu mulut, bentur kaki, Adu body, bukan masalah bagi dia.

Tampak STY ingin memberi "tauladan" bagi pemain Indonesia lainnya yang karakternya memang tampak seperti "good boys" semua. Bahkan ketika Evan Dimas masuk, ban kapten tetap di Asnawi.

Seorang fighter yang tiada letih untuk menakuti pemain lawan lewat gerakan agresifnya, melindungi kawannya dengan adu mulut dengan lawan, serta wasit di lapangan.

Asnawi pernah bilang, jika dibandingkan dengan gaji di PSM, nominal gaji di Ansan Greeners (Korsel) lebih kecil. Akan tetapi menurutnya hal itu tak terlalu penting. Pasalnya sebagai pemain muda, dirinya ingin terus menempa kualitasnya, terus menimba Ilmu, terlebih cita-cita bermain di klub luar negeri memang sudah lama ia dambakan.

Tentunya hal tsb berbanding terbalik dengan pemain muda kebanyakan, dimana tidak sedikit pemain yang mabuk popularitas dan tidak mau keluar dari zona nyaman.

Viva Timnas, Viva Asnawi🙌

*fp Galeri Sepak Bola Nasional

Baca juga :