Bertemu Utusan Al Mahdi

Bertemu Utusan Al Mahdi

Oleh: Ustadz Budi Marta Saudin

Nemuin tamu. Dia datang ke tempat saya berkhidmah. Jumlahnya ada 4 orang. 

Sejak awal duduk, kerasa ada wajah-wajah polos dan lugu pada mereka. 

Setelah perkenalan satu-satu, mereka menyampaikan tujuan utama kedatangan, yaitu mengajak ikut kepada Muhammad Qasim asal Pakistan

Gubraaaak. 

Iya. Saya dan Ustadz Aziz Rachman di tempat sendiri. Mereka datang ke rumah kami, didakwahi untuk ikut ajaran Muhammad Qasim yang diklaim sebagai Al Mahdi oleh mereka yang datang ini. 

Kesal, marah, tapi pengen ngakak. Koq bisa ada orang datang berani seperti ini. Membawa ajaran sesat yang gak mutu. 

Greget sih. Jika bukan bertamu resmi ke lembaga, ingin segera diusir saja. Tapi coba untuk tahan dulu. 

Ajarannya diklaim bersumber dari al Quran, Hadits, dan kitab ulama. 

Saat ditanya mana ayat, hadits, dan kitab apa? Jawabnya "Al Mahdi mimpi bertemu Allah, bertemu Rasulullah."

Katanya lagi, kejadian yang ada di Timur Tengah sudah diprediksi semua oleh Muhammad Qasim. 

Parah. Saya pengen ngakak tapi gak bisa. 

Saya tanya: "Apa perbedaan Al Mahdi Syiah, Alhussunnah dengan Al Mahdi anda?"

Dijawab: "Al Mahdi kita dari Pakistan akan memimpin 3000 jet tempur memimpin umat Islam."

Ditanya bahasa Arab, gak bisa jawab. Agak sedikit ngegas saya tanya: "Dari tadi antum selalu bilang mimpi itu jadi petunjuk dengan menyebut perkataan ulama. Coba sebutkan 1 kitab ulama yang khusus membahas tentang mimpi?"

Dia clingak clinguk sambil jawab, "Saya bukan ustadz jadi tidak tahu. Saya hanya mengajak anda untuk percaya kepada mimpi tersebut."

Teman yang disebelahnya mencoba jawab sambil gelagapan, "Kita merujuk kitab lu'lu'wal marjan, tafsir ibnu Katsir, dan Shahih Bukhari."

"Lah. Itu kitabnya ada di belakang antum. Itu mah bukan kitab yang khusus membahas mimpi," kata Ustadz Aziz sambil menunjuk koleksi kitab di lemari yang posisinya di belakang tamu. 

Diakhir saya tanya, "Apakah jika kita tidak ikut Al Mahdi antum, berarti kita sesat?"

Bingung dia mau jawabnya. Nampak wajah-wajah pucatnya. Kemudian dijawab, "Yang gak ikut Al Mahdi kita maka dia dimurkai Allah."

"Alasannya apa? Dalilnya mana?" tanya saya lagi. 

"Alasannya ya karena dari mimpi Muhammad bin Qasim seperti itu," kata dia. 

Karena waktu hampir masuk Ashar, saya potong dan tutup saja. "Dari tadi antum mendakwahi saya. Sekarang gantian saya yang dakwahin antum ya."

Dibacakan pada mereka ayat tentang kesempurnaan Islam, dan penjelasan tentang cara beragama model sahabat nabi. 

Dan pada akhir kalimat saya sampaikan, "Antum belajar aja yang benar itu kitab-kitab yang antum sebutkan tadi. Belajarlah Tafsir Ibnu Katsir, Lu'lu'wal marjan dan Shahih Bukhari."

Mereka bubar pas iqomat Ashar di Masjid dikumandangkan. 

Pas saya lihat siapa Muhammad Qasim yang diklaim Al Mahdi tersebut, tambah ngakak. Ternyata penampilannya mengingatkan saya kepada shodiq Pakistan yang girgir katir. 

Koq bisa ya ada orang percaya dan ikutan ajaran yang gak jelas seperti itu.

(fb)

Baca juga :