[PORTAL-ISLAM.ID] Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Sadat Hasibuan alis Gus Umar melontarkan kritikan keras kepada juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman yang menggelar diskusi webinar dengan tema ‘Ibu Kota Negara Maju sebagai Transformasi Indonesia Maju.’
Webinar yang awalnya bertema "IBUKOTA NEGARA BARU SEBAGAI TRANSFORMASI INDONESIA MAJU" diubah menjadi "#PPKMDARURAT PANDEMI DAN DAYA TAHAN SOSIAL EKONOMI", dan lucunya dengan pembicaranya orang yang sama.(fin/fajar)
Gus Umar menanyakan kapasitas Fadjroel yang membahas Ibu Kota Baru. Menurut dia, yang punya wewenang membahas itu adalah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas dan PUPR.
“Mustinya yang bicara ibu kota baru Menteri Bappenas bukan Fajroel. Karena itu kewenangan menteri Bappenas dan Menteri PUPR,” kata Gus Umar, dikutip Twitter-nya, Selasa (6/7).
Selanjutnya, dia menyayangkan Fadjroel yang membahas Ibu Kota Baru di tengah ganasnya pandemi Covid-19.
“Yang tambah gak punya hati lagi saat banyak korban yang kena covid dan hari ini 558 yang wafat karena covid dia malah bicara ibukota baru. Asli manusia ini gak punya otak,” ketus Gus Umar.
Sementara itu, setelah mendapat kritikan keras, Fadjroel akhirnya menggantikan topik webinar dari yang bertemakan ‘Ibu Kota Negara Maju sebagai Transformasi Indonesia Maju.’ Kini diganti dengan #PPKMDarurat: Pandemi dan Daya Tahan Sosial Ekonom.
“Mohon Maaf. Untuk seri ke-2 Webinar besok topik yang akan didiskusikan adalah >> #PPKMDarurat: Pandemi dan Daya Tahan Sosial Ekonomi,” ujar Fadjroel.
Webinar tersebut diselenggarakan oleh Jurnal Indonesia Maju. Fadjroel sebelumnya menyebut acara webinar soal ibu kota baru sudah lama dirancang.
“Ini acara rutin kami yang sudah direncanakan jauh hari sebelumnya dalam rangkaian soft launching Jurnal Indonesia Maju,” kata Fadjroel.
Akan tetapi, setelah dikritik oleh banyat netizen dan beberapa politisi.
Webinar yang awalnya bertema "IBUKOTA NEGARA BARU SEBAGAI TRANSFORMASI INDONESIA MAJU" diubah menjadi "#PPKMDARURAT PANDEMI DAN DAYA TAHAN SOSIAL EKONOMI", dan lucunya dengan pembicaranya orang yang sama.(fin/fajar)