Rizal Ramli: Demokrasi Kriminal Dalam Wujud Presidential Treshold Hanya Hasilkan Pemimpin KW 2, KW 3, dan KW 4!

[PORTAL-ISLAM.ID]  Tokoh nasional, Rizal Ramli, menyerukan agar demokrasi kriminal dalam wujud presidential treshold (PT) dihapuskan.

Seruan tersebut disampaikan Rizal Ramli untuk mengembalikan marwah demokrasi agar bisa bekerja bagi rakyat dan kejayaan bangsa, bukan untuk memuaskan segelintir orang saja.

Menurut dia, cara menghapus demokrasi kriminal ini adalah dengan menghapus ambang batas pencalonan para calon pemimpin negeri. Apalagi, kata Rizal Ramli, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak mengatur tentang ambang batas atau threshold.

“Hapus demokrasi kriminal. Thresholad tidak ada di UUD Indonesia, dihapus di 48 negara. MK jangan beri legitimasi money politics ugal-ugalan dengan melegalkan threshold,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (24/06/2021).

Lebih lanjut, Rizal Ramli mengurai bagaimana threshold bisa menghasilkan sebuah demokrasi kriminal. Menurutnya, setelah para pemimpin terpilih, baik itu bupati, gubernur, bahkan presiden, pengaruh daripada bandar-bandar atau cukong-cukong sangat kuat.

Contoh nyatanya adalah teriakan ‘demi investor’ yang dalam beberapa tahun terakhir selalu didengungkan ke telinga rakyat. Ini semua bertujuan demi kepentingan bisnis asing maupun yang besar-besar.

“Jarang sekali pemimpin mengatakan demi rakyat, untuk rakyat, oleh rakyat. Tapi selalu menggunakan untuk ekonomi yang lebih bagus dan sebagainya, perlu investor yang besar. Diberikan kemudahan-kemudahan, diberikan pembebasan pajak 20 tahun, dikurangi royaltinya, dikurangi pajak dan kewajibannya,” urai Rizal Ramli.

Sementara rakyat, sambungnya, secara terus-menerus dibebani dengan berbagai macam pungutan, pajak, hingga kenaikan tarif dasar listrik.

Rizal Ramli menekankan bahwa kondisi ini perlu diubah. Demokrasi kriminal harus diubah jadi demokrasi yang bersih dan amanah. Menurutnya, hanya itu yang bisa membuat para pejabat yang terpilih, mulai presiden, gubernur atau bupati, sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat.

“Bukan untuk bayar bandar, bukan untuk kepentingan yang besar-besar saja,” tegasnya.

“Saudara-saudara, kita harus rombak sistem ini, bongkar sistem ini, karena ini lah yang menghasilkan kualitas pemimpin KW (kualitas) 2, KW 3 bahkan KW 4,” sambung Rizal Ramli.

Mantan Menko Kemaritiman ini mengatakan bahwa mustahil seorang pemimpin dengan kualitas yang bagus, karakter yang kuat yang memiliki integritas, track record bisa ikut berkompetisi dalam sistem demokrasi kriminal.

Atas alasan itu, Rizal Ramli merasa senang dengan langkah inisiatif Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti yang tengah memperjuangkan agar threshold dihapus.

“Saudara-saudara, waktunya telah tiba. Mari kita bukakan mata rakyat kita, karena sistem threshold ini adalah basis dari politik uang yang dahsyat dari demokrasi kriminal di Indonesia,” tegasnya.

“Kawan-kawan mari kita satukan tekad dan pikiran untuk menghapuskan threshold yang bersifat kriminal ini,” tandas Rizal Ramli.[bicaralah]
Baca juga :