Jonru Ginting: Inilah Kebodohan Saya di Masa Lalu

Inilah Kebodohan Saya di Masa Lalu

Salah satu kebodohan saya di masa lalu adalah: Menganggap punya kartu kredit itu bergengsi dan pertanda kaya.

Yang jauh lebih bodoh dari itu adalah: Dulu saya mendaftar kartu kredit bukan karena ditawari oleh salesnya. Tapi saya yang datang sendiri dan berkata, "Mbak, saya mau daftar."

Setelah pakai kartu kredit, barulah saya sadar:

1. Rajin bayar cicilan, atau malas bayar, hasilnya sama saja. Kita akan dikejar-kejar.

Jika malas bayar, kita dikejar-kejar oleh debt collector.

Jika rajin bayar, kita dikejar-kejar oleh orang marketing. Ditawari ini itu. Bahkan seringkali gaya mereka menawari seperti memaksa. Ngotot banget.

2. Setelah punya kartu  kredit, SECARA AJAIB saya seperti "dikutuk" untuk selalu tergantung pada kartu kredit. Tiba-tiba anak sakit (ketika itu belum ada BPJS), tiba-tiba harus beli handpone baru, tapi sedang tak ada uang, dan sebagainya.

Maka kartu kredit pun jadi solusi jitunya.

Salah satu kejadian masa lalu yang masih saya ingat sampai hari ini adalah:

Suatu hari, kedua orang tua saya berangkat dari Bandung ke Jakarta, diantar oleh saudara naik mobil. Mereka mau pulang ke Medan naik kapal laut dari Tanjung Priok (ketika itu kami belum biasa naik pesawat).

Tapi karena sesuatu dan lain  hal, mereka telat sampai di pelabuhan. Kapal sudah terlanjur berangkat.

Kedua orang tua saya pun bingung. Mau menunda kepulangan, tapi mereka sudah malas berlama-lama di Jakarta. Ingin pulang hari itu juga.

Maka, saya pun memutuskan untuk memberangkatkan ortu ke Medan naik bis. Masalahnya: Uang mereka untuk ongkos bis sudah tidak ada. Saya pun tak punya uang.

Maka saya pun menggesek kartu kredit di ATM, dan berhasil membantu orang tua yang ingin pulang ke Medan hari itu juga.

Kejadian ini membuat saya - KETIKA ITU - berpikir, "Untung ada kartu kredit. Jadi kita memang perlu punya kartu kredit, terutama jika ada kebutuhan mendesak."

Belakangan saya SADAR, bahwa pikiran seperti itu ternyata sangat KELIRU.

Sebab setelah saya berhenti pakai kartu kredit, ternyata TIDAK PERNAH ADA situasi apapun yang mengharuskan saya untuk menggesek KARTU HUTANG apapun.

Setiap kali ada kebutuhan mendesak, alhamdulillah selalu ada dana yang tersedia.

Walaupun belum ada dananya, ternyata ada jalan lain untuk mengatasi. Tentunya, jalan yang halal serta baik, dan bukan berhutang.

Tentang pengalaman di atas, saya pun akhirnya berpikir: Memang Allah sengaja membuat orang tua saya ketinggalan kapal. Allah "menjebak" saya agar selalu tergantung pada kartu kredit, agar hidup saya makin terpuruk.

Kenapa?

Karena ada dalil di surah Al Baqarah, bahwa Allah dan Rasulullah MEMERANGI para pelaku riba:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.” (Al Baqarah: 278-279)

Naudzubillahi min dzalik!!!

Sejujurnya, saya kehabisan kata-kata saat membaca ayat ini. Sebab untuk melawan polisi saat demo pun, kita tidak sanggup. Apalagi ini melawan Allah dan Rasulnya. Duhai! Betapa MENGERIKAN SEKALI dosa riba itu!

Setelah memahami ayat ini, barulah SAYA SADAR, bahwa pengalaman orang tua saya yang dulu itu merupakan SALAH SATU cara Allah menghukum saya yang masih main riba. Astaghfirullah al adzim!

Alhamdulillah, sekarang saya sudah berhenti pakai kartu kredit.

Dan hari ini, saya menyaksikan bahwa pamor kartu kredit sudah mulai redup. Digantikan oleh pinjaman online dan paylater.

Masyarakat kita yang hobi berhutang pun merasa sangat senang dengan kehadiran PARA RENTENIR ONLINE ini.

Tapi Sahabat, DEMI ALLAH saya menyarankan padamu:

Jangan Pernah Berurusan dengan PINJOL dan PAYLATER. Hidupmu akan sengsara dunia akhirat. Korbannya sudah sangat banyak.

Demi Allah, jangan pernah berurusan dengan rentenir online seperti pinjaman online atau paylater.

Bergayalah sesuai kemampuan, bukan sesuai gengsi.

Kartu kredit bukan pertanda kamu kaya. Justru memiliki kartu kredit merupakan pertanda bahwa dirimu miskin. Sebab kartu kredit adalah KARTU HUTANG. Hanya orang bermental miskin yang hobi berhutang.

Jika kamu hendak beli sesuatu, belilah hanya jika ada uangnya. CASH.

Jika ada kebutuhan mendesak tapi kamu tak punya uang, maka mintalah pada Allah.

Ada begitu banyak cara yang diajarkan oleh Islam untuk meminta rezeki kepada Allah. Yuk belajar AGAMA agar kita paham, ya.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Terima Kasih,

(Jonru Ginting)

Baca juga :