Mereka Bukan 'Kadrun'

Mereka Bukan 'Kadrun'

BERBAGAI pihak menuding 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang tak lulus tes wawasan kebangsaan berpaham radikalisme. Bahkan mereka dianggap sebagai kadal gurun alias “kadrun”, yaitu sebutan untuk pegawai KPK beragam Islam dengan ketaatan ibadah yang tinggi. Istilah “kadrun” ini muncul ketika pemilihan presiden bergulir pada 2019. 

Padahal sebagian dari mereka adalah non-muslim.

Berikut ini pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan dan beragama selain Islam.

ANDRE NAINGGOLAN 
Ia menjabat Kepala Satuan Tugas Penvidik KPK. Andre menangani sejumlah kasus besar, di antaranya kasus korupsi bantuan sosial untuk penanganan Covid-19, korupsi simulator kemudi di Korps Lalu Lintas Polri yang menyeret mantan Inspektur Jenderal Djoko Susilo, serta suap terhadap Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. 

AMBARITA DAMANIK
Ia merupakan penyidik senior yang bertugas di KPK sejak 2005. Dia mundur dari Kepolisian RI dan menjadi penyidik independen. Damanik menangani sejumlah kasus korupsi kakap, seperti kasus Bank Century dan kartu tanda penduduk elektronik. Ia juga menangkap mantan Ketua DPR, Setya Novanto. 

BENYDICTUS SIUMLALA 
Ia merupakan pegawai fungsional pada peran serta masyarakat di Biro Humas KPK. Benydictus juga menjadi anggota Wadah Pegawai KPK. 

MARC FALENTINO
Ia menyidik sejumlah kasus korupsi kakap, seperti korupsi KTP elektronik, suap Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, suap Bupati Klaten Sri Hartini, serta kasus suap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. 

RASAMALA ARITONANG
Ia menjabat Kepala Bagian Perancangan Produk Hukum, Biro Hukum KPK. 

RIESWIN
Ia merupakan penyelidik yang menangani berbagai perkara kakap di KPK. Rieswin masuk ke KPK lewat program Indonesia Memanggil 12. 

(Sumber: Koran Tempo, 7 Mei 2021)

Baca juga :