[PORTAL-ISLAM.ID] Permasalahan yang terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepertinya memasuki babak baru.
Usai diserang sana sini dengan tuduhan radikal hingga isu Taliban, kini para pegawai KPK yang tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) mulai buka suara.
Mereka berani buka suara karena menilai ada kebenaran dan kebusukan yang perlu diungkap pada publik.
Demikian terungkap dalam trailer The Endgame yang dirilis Watchdoc Documentary di kanal Youtube.
Watchdoc Documentary adalah production house film-film dokumenter yang mengungkap berbagai kisah di Tanah Air.
Kali ini Watchdoc Documentary berhasil mewawancarai 15 pegawai KPK yang tak lolos TWK.
Ada yang menarik dari para pegawai KPK yang tak lolos TWK dalam dokumentasi Watchdoc Documentary kali ini. Mereka memiliki latar belakang agama yang berbeda.
Dalam video trailer tersebut, salah satu pegawai KPK yang tak lolos TWK, Riswin mengatakan tidak ada Taliban di KPK.
Riswin yang berdarah Tiongkok dan beragama Buddha mengaku bisa bekerja di KPK.
"Saya China, kelihatanlah dari muka saya, agama keluarga saya Buddhis, ya seminoritas itulah saya," ungkapnya seperti dikutip Galamedia dari kanal Youtube Watchdoc Documentary, Kamis (27 Mei 2021).
Riswin menegaskan tudingan terkait pegawai KPK yang tak lolos TWK merupakan pendukung Taliban hingga dituduh radikal adalah kebohongan besar.
Jika memang di KPK ada Taliban, menurutnya orang seperti dirinya tidak akan bisa bertahan dalam waktu cukup lama. Riswin sudah menjadi pegawai di KPK sekitar empat tahun.
"Kalau di KPK beneran ada Taliban, memang bisa orang kaya saya hidup di situ? Empat tahun lho," katanya.
Sementara itu, penyidik KPK, Andre Dedy Nainggolan yang juga tidak lolos TWK menanggapi isu Taliban dengan candaan.
Menurutnya ia bukan Taliban melainkan Saliban. "Oh saya bukan Taliban, saya Saliban, akhirnya saya bawa bercanda saja," ujarnya.
Hal senada dikatakan pegawai KPK lainnya, Herbert Nababan. Pemeluk agama Kristen itu mempertanyakan dasar dirinya dituduh Taliban oleh para petinggi KPK.
"Saya Kristen, apa dasarnya dibilang Taliban," tegasnya.
Isu radikal hingga Taliban kencang menyasar para penyidik dan pegawai KPK yang dianggap tak lolos TWK.
Namun dalam tayangan dokumenter ini mereka menyatakan dengan tegas, isu radikal dan Taliban tak lebih dari penggiringan opini oleh oknum-oknum tertentu yang ingin melemahkan para pegawai KPK yang mempunyai integritas dalam mengungkap kasus-kasus besar.
Salah satunya penyidik KPK Andre Dedy Nainggolan yang pernah menangani kasus besar bansos Riswin yang ikut dalam penanganan kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama.[galamedia]