Menurut IDF, itu adalah kiriman roket terbanyak yang pernah diterima Israel dalam sejarah mereka.
"Ancaman ini nyata. Jutaan warga Israel hidup di bawah ancaman. Kami akan terus bertahan," cuit akun Twitter resmi @IDF pada 17 Mei 2021.
Pertempuran antara Israel dan Hamas sudah berlangsung selama sepekan.
Israel menggempur Jalur Gaza melalui serangan udara yang dilakukan nyaris setiap hari.
Israel berdalih, serangan itu hanya ditargetkan untuk para personel Hamas yang mereka anggap teroris.
Namun, faktanya, banyak warga Palestina yang menjadi korban atas serangan udara bertubi-tubi itu.
Terkini, sebagaimana dilaporkan Kementerian Kesehatan Palestina, total ada 192 warga Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita
Selain menyerang warga Palestina, Israel juga melakukan serangan ke sekolah, rumah sakit dan kantor-kantor berita di Jalur Gaza.
Israel mengatakan, para personel Hamas kerap bersembunyi di kantor-kantor berita itu.
Serangan Israel terhadap Palestina merupakan bagian dari upaya mengusir warga Palestina dari Yerusalem yang diklaim Israel sebagai ibu kotanya.
Menanggapi serangan Israel, Hamas tidak akan pernah menyerah.
Bahkan Jubir Sayap Militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam, Abu Ubaidah malah mengatakan, “Kami siap untuk menghajar Israel dengan roket hingga 6 bulan ke depan”, artinya paling tidak Hamas memiliki setidaknya 80.000 roket di gudangnya yang entah dimana lokasinya, dengan asumsi lebih dari 400 roket ditembakkan perhari.[]
